Ben Brahim: Saya Bela Tanah Adat

Ben Brahim S Bahat
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Calon Gubernur Kalimantan Tengah, Ben Brahim S. Bahat, menyampaikan bahwa ia tidak tanggung-tanggung dalam membela masyarakat adat dan tanah adat di bumi Kalimantan Tengah..

Pilgub Bali 2024 Diperkirakan Habiskan Rp70 Miliar, KPU: Kali Ini Sangat Murah

“Saya tidak tanggung-tanggung, yang saya bela adalah masyarakat, dan alhamdulillah puji tuhan dalam 3 tahun semuanya clear, selesai,” kata Ben Brahim, Minggu 13 September 2020.

Baca juga: Ben Siapkan 50 Ribu Lapangan Kerja Baru Buat Milenial Kalteng

Kemenangan Trisal-OME di Pilkada Palopo Terancam Dianulir MK, Ini Alasannya!

Ben Brahim menjelaskan bahwa melindungi dan menghargai tanah adat adalah salah satu misi utamanya.

“Di Kalimantan Tengah yang kita cintai ini, sudah tentu ini salah satu misi kami yaitu melindungi dan menghargai tentang hak-hak adat dan tanah adat, ini misi, bapak, ibu, anak-anakku sekalian, ini misi,” tegas Ben.

DPR Akan Kaji Usulan Pemilu Nasional dan Lokal tapi Tidak Sekarang

Menurut Ben, ia sudah memulai misi tersebut sejak awal ia melayani masyarakat sebagai Bupati Kabupaten Kapuas.

“Ini misi sejak kami melayani di periode pertama kami di Kabupaten Kapuas,” kata Ben.

Ben pun menceritakan bahwa ia sudah membuktikan mampu menyelasaikan permasalahan tanah adat di Kabupaten Kapuas dalam 3 tahun pertama di periode pertamanya sebagai Bupati Kabupaten Kapuas.

“Masyarakat selalu bersengketa dengan para investor, tiga tahun pertama, periode pertama, saya menyelesaikan perselisihan antara masyarakat adat dengan perusahaan,” ucap Ben.

Ben kembali menceritakan, bahwa siang malam ia terus berkutat dengan permasalahan tanah adat dan akhirnya bisa menyelesaikannya dengan penuh sukacita.

“Bayangkan bapak ibu, 3 tahun masyarakat berjubel, bisa 50 orang (dalam) 1 hari datang, siang malam, hanya menuntut yaitu tanahku kena gusur, tanahku kena gusur, nah ini kita selesaikan,” ucap Ben.

Ben Brahim menegaskan bahwa ia sudah membuktikan keberpihakannya kepada masyarakat adat dan tanah adat. “Kami berbicara dengan bukti, nyata yang telah kami lakukan,” kata Ben Brahim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya