Kisah Dokter Lo Siauw Ging Menggratiskan Pasiennya yang Berobat
VIVA – Di tengah pandemi COVID-19 saat ini, peran dokter dan tenaga medis menjadi sangat berarti. Mereka bahkan disebut sebagai garda terdepan dalam menghentikan penyebaran virus yang belum ada obat dan vaksinnya itu.
Salah seorang dokter yang berjasa hingga puluhan tahun lamanya, adalah Dokter Lo Siawu Ging. Pada Kamis kemarin 10 September 2020, ia mendapatkan anugerah Mahakarya Kebudayaan Bidang Kesehatan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Dokter tersebut layak mendapatkan penghargaan lantaran mengutamakan rasa kemanusiaan dengan menggratiskan biaya periksa bagi pasien miskin.
Pemberian penghargaan itu disaksikan langsung oleh pendiri MURI, Jaya Suprana melalui daring layanan zoom meeting. Sedangkan piagam penghargaan itu diserahkan kepada Lo Siauw Ging melalui perwakilan MURI di Solo, Jawa Tengah.
Baca juga: Kembangkan Wisata Labuan Bajo, PUPR Buka Akses Jalan ke Tana Mori
Dokter Lo selama puluhan tahun membuka praktik, tidak memungut biaya pemeriksaan kesehatan terutama bagi kaum papa. Atas penghargaan itu, ia yang kini duduk dikursi roda tampak semringah ketika menerimanya. Kepedulian Lo menggratiskan biaya periksa tersebut telah berlangsung sejak puluhan tahun silam.
Dalam sambutannya Jaya Suprana, mengatakan biasanya para penerima penghargaan MURI mendapatkan kehormatan saat menerima piagam penghargaan tersebut. Namun tidak demikian dengan pemberian saat ini, justru pihak MURI yang memperoleh kehormatan untuk memberikan piagam penghargaan kepada tokoh seperti Lo Siaw Ging. Dokter yang kini berusia 86 tahun itu dinilai sosok yang sangat berhak mendapatkan penghargaan tersebut.
"Untuk kali ini khusus yang memperoleh kehormatan bukan dokter Lo tapi MURI yang diperkenankan mewakili bangsa Indonesia untuk menganugerahkan mahakarya kebudayaan bidang kesehatan tidak kepada sembarang orang, tapi hanya kepada tokoh yang layak dan berhak mendapatkan penghargaan itu," kata Jaya Suprana melalui virtual.
Jaya Suprana menambahkan, dokter Lo yang juga praktik di RS Kasih Ibu Solo itu merupakan tokoh kemanusiaan yang sangat layak untuk menerima anugerah tersebut. Hal ini berdasarkan prestasi dan pengabdian Lo yang selama ini mengutamakan rasa kemanusiaan, dengan tidak memungut biaya sepersen pun kepada para pasien yang berasal dari kalangan tidak mampu.
"Apa yang dilakukan dokter Lo menjadi inspirasi, ilham dan suri tauladan kepada bangsa Indonesia," ucapnya.
Sementara itu dokter Lo Siaw Ging mengucapkan sangat berterima kasih atas penghargaan yang diberikan kepadanya. Baginya apa yang dilakukannya selama ini bisa dilakukan oleh semua dokter.
"Untuk semua dokter, apa lagi dokter muda bagaimanapun di Indonesia ini jika bekerja menjadi dokter tidak akan kelaparan. Tidak ada salahnya pula untuk sedikit berbuat sosial kepada orang lain," katanya.