PKL di Malioboro Meninggal karena Corona, Anaknya Positif

Kawasan Malioboro, Yogyakarta, Senin, 6 Juli 2020.
Sumber :
  • VIVAnews/ Cahyo Edi (Yogyakarta)

VIVA – Seorang pedagang kaki lima (PKL) di zona 3 Malioboro meninggal dunia karena COVID-19. Terkait temuan ini, Pemerintah Kota Yogyakarta pun melakukan tracing terhadap kontak erat PKL tersebut.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyebut dari tracing diketahui ada 7 anggota keluarga yang merupakan kontak erat PKL tersebut.

Heroe menerangkan pada kontak erat keluarga, ada 1 orang yang dinyatakan positif. Sementara 6 orang lainnya baru akan dijadwalkan test swab.

"Untuk kasus pedagang di Malioboro, anak almarhumah yang selama ini tinggal bersama dan merawat juga konfirmasi positif. Sedangkan enam lainnya masih menunggu giliran di swab, termasuk pedagang juga," ujar Heroe dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu, 9 September 2020.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Baca juga: PKL Meninggal Karena COVID-19, Zona 3 Malioboro Ditutup Sementara

Heroe menerangkan, pihaknya juga akan melakukan tracing kepada pedagang lainnya yang diketahui sempat kontak erat dengan PKL.

"Untuk kasus ini proses tracing masih terus dikembangkan. Termasuk untuk melakukan swab-nya," papar Heroe.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang PKL di Zona 3 Malioboro meninggal dunia karena COVID-19. PKL ini meninggal dunia pada 4 September 2020.

PKL ini diketahui terakhir kali berjualan pada 26 Agustus 2020. Pada tanggal 27 Agustus, PKL ini tak berjualan karena mengeluhkan demam, batuk dan badannya lemas.

Tanggal 1 September, PKL ini diantarkan ke Puskesmas. Setelahnya pada 2 September, PKL tersebut dibawa ke RS dan menjalani rapid test dengan hasil reaktif dan disusul dengan tes swab. Kemudian tanggal 4 September hasil tes swab keluar dan PKL dinyatakan positif COVID-19.