Jalani Tes Psikologi, Bobby Nasution dan Akhyar Pede Tak Ada Kendala
- VIVA/Putra Nasution
VIVA – Dua pasang bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, yakni Akhyar Nasution-Salman Alfarisi dan Muhammad Bobby Afif Nasution-H. Aulia Rachman, sama-sama mengaku tak ada kendala menjalani tes psikolgi. Mereka menyebut tes yang dilaksanakan di Hotel Santika Medan hari ini, semuanya berjalan lancar.
“Prosesnya tadi berjalan tenang lancar dan terikuti semuanya. Tidak ada masalah kita ikuti semua prosesnya dan bagus,” ungkap Akhyar Nasution kepada wartawan, usai menjalani tes psikologi, Selasa 8 September 2020.
Plt Wali Kota Medan itu mengatakan, ada ratusan soal yang harus dijawab dalam tes psikolgi tersebut. dimulai tes potensi akademik berbentuk hitungan hingga gambar.
“Insya Allah, ini kan hanya psikologi pemetaan bagaimana konsistensi dan perilaku,” tutur Akhyar.
Baca juga: PKS Majukan Sesama Nasution Lawan Bobby di Pilkada Medan
Mantan kader PDI Perjuang itu, mengatakan besok hari, Rabu 9 September 2020. Ia akan menjalani tes kesehatan di RSUP Haji Adam Malik, Kota Medan.
“Saya kira sesuai anjuran karena besok ada pemeriksaan darah 10 jam. Sebelum pemeriksaan kan puasa, tidak boleh yang berkalori, yaitu saya kira sama istirahat lah,” kata Akhyar.
Sementara itu, Muhammad Bobby Afif Nasution mengaku mudah menjawab pertanyaan psikologi itu. Sehingga tidak ada mengalami kendala dalam pelaksanaan tahap pencalonan ini.
“Nggak ada (kesulitan) sih bang, tes psikologi biasa karena terakhir pas kuliah atau terakhir pas S2 dulu. Ya banyak teman ketawa juga, disuruh gambar pada ketawa-ketawa. Biasa aja, kesulitan gak ada,” tutur Bobby.
Terpisah Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), Ilmiah, menjelaskan bahwa hari ini yang menjalani psikologi ada 110 pasangan bakal calon kepala daerah dari 19 Kabupaten/Kota yang dilaksanakan oleh KPU Sumut.
Ia mengatakan ada 4 daerah belum menjalani tes psikologi itu. “Menurut putusan KPU tidak boleh dilakukan tes, sampai dilakukan tahapan yang harus dilakukan KPU misalnya menunggu beberapa hari dulu, disosialisasikan beberapa hari dulu. Kalau memang tidak ada lagi yang daftar baru boleh dilakukan tes,” jelas Ilmiah. (ren)