Geger, Sebuah Organisasi di Garut Ganti Lambang Garuda Pancasila

Sebuah organisasi di Garut mengubah lambang Garuda Pancasila
Sumber :
  • VIVA/Diki Hidayat

VIVA – Pemerintah Kabupaten Garut Jawa Barat dibuat geger setelah menerima berkas permohonan izin sebuah organisasi yang mengganti lambang negara Indonesia Garuda Pancasila. Organisasi itu menggunakan lambang Garuda dengan kepala menghadap ke depan dan memiliki mahkota. 

Perempuan Muda di Garut Terpeleset Hingga Nyemplung ke Sumur Langsung Meninggal

Organisasi itu juga menambah kalimat Soenata Logawa pada semboyan bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Garut, Wahyudijaya, mengaku kaget saat memeriksa lambang organisasi tersebut berbentuk Garuda Pancasila yang diubah.

Dukungan PDIP ke Presiden Prabowo Selama Program Didasarkan Pancasila: PDIP Tidak Akan Nyinyir

"Kami masih mempelajari berkas pengajuan izin, namun ada yang janggal yaitu lambang negara diganti," ujarnya, Senin, 7 September 2020.

Baca juga: Update Corona Indonesia 7 September: Positif 196.989, Meninggal 8.130

Polres Garut Usut Kasus Bocah SD Diduga Korban Bullying Disodok Pakai Terong

Organisasi yang mengajukan berkas adalah Kandang Wesi Tunggul Rahayu, untuk dicatat oleh Pemerintah Kabupaten Garut. Dalam pengajuan izin tampak terlihat lambang Garuda Pancasila diubah kepalanya menghadap ke depan, dan ditambah dengan mahkota.

"Izinnya diajukan oleh Organisasi Kandang Wesi Tunggul Rahayu, perubahan itu jelas bisa dianggap membahayakan ideologi," ujar Wahyudijaya.

Dia mengungkapkan, ketua organisasi Kandang Wesi Tunggul Rahayu disebutkan Mr. Prof. Ir. Cakraningrat alias Sutarman. Secara teknis Bakesbangpol Garut bisa menolak dan membubarkan organisasi yang mengubah lambang negara.

"Kami bisa saja menolak dan membubarkan, namun kami masih mempelajari berkas pengajuan," ujarnya.

Ilustrasi borgol untuk pelaku kejahatan.

Bajang Pria Bertato Tewas dengan Banyak Luka Bacok, Polisi Ciduk 2 Terduga Pelaku

Misteri tewasnya Jajang Sukmana alias Bajang (49), yang ditemukan bersimbah darah dengan sejumlah luka bacokan terkuak.

img_title
VIVA.co.id
15 Januari 2025