Rivalnya Punya Koalisi Gemuk, Jagoan PKS di Depok: Enggak Ada Masalah
- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA – Petahana calon Wali Kota Depok, Mohammad Idris, kembali menegaskan pihaknya tak gentar dengan kubu lawan yang meraih dukungan dari 12 partai politik. Ia pun menyerukan para pendukungnya untuk tetap bersikap santun selama proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) berlangsung.
“Kita sudah bertekad dari partai koalisi, kita akan ke depankan politik yang santun, politik dalam kebersamaan,” kata Idris dikutip pada Senin 7 September 2020
Idris menegaskan, pihaknya bersama PKS, Demokrat, PPP dan Partai Berkarya atau yang disebut Koalisi Tertata Adil Sejahtera (TAS) tidak pernah menganggap kubu lawan sebagai musuh.
“Tetapi mereka adalah warga masyarakat dan sahabat di Kota Depok yang pada saat ini kebetulan mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi. Harapan kami ini juga bisa dilakukan teman-teman yang pada saat ini melakukan Pilkada,” jelasnya.
Baca Juga: Berkas Diterima KPU Depok, Idris Tak Ingin Isu Ijazah Palsu Diungkit
Pun, ia mengaku tak gentar, meski kubu lawan banyak meraih dukungan dari 12 partai politik. Sebab menurutnya keputusan ada di tangan rakyat.
“Saya rasa demokrasi di Indonesia yang usia republik ini sudah cukup dewasa, 75 tahun, masyarakat kita itu akan lebih dewasa lagi menilai, bahwa mereka memilih bukan banyaknya partai politik, tetapi bagaimana kerja-kerja para pemimpin selama ini terhadap pembangunan di daerahnya,” ujarnya.
Sementara itu, Imam Budi Hartono, kader PKS yang dipercaya mendampingi Idris sebagai calon Wakil Wali Kota Depok juga mengatakan hal yang sama. Menurut dia, banyaknya partai yang mengusung tak menjadi jaminan untuk meraih kemenangan.
“Enggak ada masalah, karena yang memilih itu kan rakyat, sedangkan partai politik setop sampai di pendaftaran saja. Masyarakat yang menentukan,” tuturnya.
Untuk diketahui, sebagai partai yang telah 15 tahun berkuasa di Depok, PKS yang kini berkoalisi dengan Demokrat, PPP dan Partai Berkarya menargetkan perolehan 60 persen suara pada Pilkada Depok. Sebagai bekal, Koalisi TAS itu, memiliki 17 kursi di DPRD Depok.
Sedangkan dari kubu lawan, mengusung Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna dan Afifah Allia sebagai calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota Depok. Pasangan ini meraih sokongan dari 12 partai. Enam diantaranya adalah partai parlemen, yakni Gerindra, PDIP, Golkar, PKB, PAN dan PSI dengan jumlah 33 kursi di DPRD Depok.
Kemudian, dukungan juga mengalir dari enam partai non parlemen, yakni Perindo, Hanura, PKPI, PBB, Partai Garuda dan Nasdem. Gerbong besar ini dinamakan Koalisi Depok Bangkit. Pencoblosan dijadwalkan berlangsung pada 9 Desember 2020. (ren)