Muhammadiyah: Pilkada Jangan Sampai Perburuk COVID-19
- republika
Sebagai warga bangsa, Haedar berharap semua pihak, khususnya elite-elite negeri untuk berpikir dan bertindak seksama untuk teguh mencegah penularan corona. Sekaligus, berusaha bersama menghadapinya secara bertanggung jawab.
Haedar mengingatkan, pandemi Covid-19 belum berakhir sementara korban masih berguguran, baik yang terkonfirmasi maupun meninggal dunia. Dia menegaskan, semuanya menyangkut nyawa atau jiwa manusia yang tidak ternilai harganya.
"Pilkada jangan sampai menjadi ajang penularan, dan semakin beratnya negeri ini hadapi Covid-19. Politik dan demokrasi penting, tapi jangan memperberat beban rakyat hadapi pandemi yang masih berbahaya dengan segala dampaknya yang luas," ujar Haedar.
Apalagi, lanjut Haedar, sampai mengorbankan jiwa manusia sesama anak bangsa. Dia meminta elite-elite bertindak bijaksana, seksama dan waspada, serta patuhi protokol kesehatan dan cegah atau hindari segala celah penularan wabah.
"Bukankah politik itu juga diabdikan untuk kesejahteraan dan kebaikan hidup bersama? Itulah politik bermartabat. Bila politik menularkan masalah dan bukan memecahkan masalah, untuk apa berpolitik," kata Haedar.
Dia mengaku sedih menyaksikan suasana kacau masa, termasuk ketika calon-calon kepala daerah mendaftar ke KPU yang justru diarak massa secara euforia. Itu semua dilakukan tanpa pembatasan jumlah orang dan tanpa protokol kesehatan.
Padahal, waktu pilkada cukup lama dan belum masuk masa kampanye yang rawan. Elit politik harus kedepankan kepentingan lebih besar mencegah penularan dan selamatkan jiwa manusia yang tidak dapat diukur harga demokrasi semahal apapun.