Fadli Zon Ungkap Cara Memenangkan Hati Rakyat Sumatera Barat

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan orang-orang Sumatera Barat memiliki independensi cukup tinggi, egaliter, dan tidak bisa diatur dengan mudah. Untuk merebut hatinya, tentu harus dengan cara-cara yang dapat diyakinkan dengan memenangkan hati dan pikirannya. 

Menbud Fadli Zon: Ajang Lomba Cerdas Cermat Museum 2024 Menginspirasi Generasi Muda Cintai Budaya

"Memenangkan hati orang Sumbar tidak mudah apalagi dibeli dengan uang. Ini sudah menjadi karakter jauh sebelum indonesia merdeka. Jadi, sangat sulit diubah," kata Fadli Zon di Bukittinggi, Minggu, 6 September 2020. 

Baca: Curhat Megawati, Sulitnya PDIP Taklukkan Sumatera Barat 

Fadli Zon Sebut GSN Transformasi Dari TKN Prabowo-Gibran

Menurut Fadli, orang Sumatera Barat memiliki peran dan andil yang besar terhadap berdirinya Indonesia. Dari total keseluruhan tokoh Pahlawan Nasional di Indonesia, 15 persen diantaranya berasal dari Sumatera Barat. 

Bahkan, di salah satu majalah ternama, sempat membuat serial empat pendiri Republik Indonesia. Tiga diantaranya berasal dari Tanah Minang. 

Minister Zon's Vision to Make Indonesia a Global Cultural Hub

"Orang Sumbar memiliki peran besar dalam mendirikan negara. Kota Bukittingi, harusnya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat karena pernah menjadi basis perjuangan masa kemerdekaan," ujarnya.

Deklarasi calon wali kota Bukittinggi yang didukung Gerindra di Jam Gadang

Foto: Deklarasi pasangan calon walikota/wakil walikota Bukittinggi yang diusung Partai Gerindra.

Lebih lanjut, pria yang juga duduk di Komisi I DPR RI mengatakan kalau kota Bukittinggi, Sumatera Barat, layak menjadi kota perjuangan. Bahkan, harusnya mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah pusat, punya anggaran spesial dari pusat. 

Karena, Kota Bukittinggi kata Fadli, dulu pernah menjadi basis perjuangan dimasa kemerdekaan. Bukittinggi, juga memiliki peran yang sangat kursial karena pernah menjadi Ibu Kota Negara yakni, pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).

"Saya, termasuk orang yang menginginkan Bukittinggi itu menjadi kota Perjuangan. Seperti Surabaya dengan kota Pahlawan, karena punya saham dalam sejarah kemerdekaan. Bukittinggi ini kan pernah menjadi basis perjuangan dimasa kemerdekaan. Bahkan, pernah menjadi Ibukota pada masa PDRI. Kalau tidak ada, mungkin tidak ada Republik Indonesia, tidak ada NKRI," ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Bidang Politik Puan Maharani saat mengumumkan pasangan cagub-cawagub Sumatera Barat untuk Pilkada 2020, berharap agar Provinsi Sumatera Barat mendukung Pancasila.

"Rekomendasi diberikan kepada Insinyur Mulyadi dan Drs H Ali Mukhni. Merdeka! Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung Negara Pancasila," kata Puan. Belakangan, kedua pasangan yang diusung PDIP ini mengembalikan SK yang diberikan PDIP di Pilgub Sumbar. 

Sementara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga sempat curhat sulitnya PDIP menang di Sumatera Barat. Mega mempertanyakan kenapa rakyat di Sumatera Barat belum sepenuhnya mempercayakan pilihannya kepada PDI Perjuangan atau calon-calon yang diusung PDIP sebagai alat perjuangan politik di pemilihan umum. 

"Kenapa ya? Sepertinya rakyat di Sumatera Barat belum menyukai PDI Perjuangan? Meskipun sudah ada beberapa daerah yang mau, yang minta, sudah ada DPC-nya, sudah ada DPD-nya, tapi kalau untuk mencari pemimpin di daerah tersebut mengapa kok agak sulit," kata Megawati.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya