Wali Kota Petahana Depok Daftar ke KPU Tanpa Pawai

Wali Kota Petahana Depok, Muhammad Idris mendaftar ke KPU
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Mohammad Idris - Imam Budi Hartono, akhirnya resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Depok, Jawa Barat pada Minggu, 6 September 2020.

Cawagub Jambi Letjen (Purn) Sudirman Kritik Kinerja Petahana Haris-Sani

Pantauan VIVA, kedua pria yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Berkarya itu tiba di kantor KPU sekira pukul 09:30 WIB.

Idris dan IBH terlihat kompak mengenakan kemeja putih, peci lengkap dengan sarung pendek berwarna merah yang dikalungkan pada leher hingga ke dada.

Survei, Supian-Chandra Ungguli Petahana di Pilkada Depok 2024

Lantaran masih masa pandemi COVID-19, pasangan ini memilih hanya diantar sejumlah kader, simpatisan dan tokoh partai koalisi tanpa adanya konvoi atau arak-arakan. Gerbong Idris - IBH disebut dengan Koalisi Tertata Adil Sejahtera (TAS).

"Kami mengikuti instruksi Kemendagri untuk tetap melakukan protokol kesehatan, makanya tidak ada pengerahan massa yang besar," ujar Juru Bicara Koalisi TAS, Qonita Lutfiyah.

Elektabilitas Naik, Khofifah-Emil sebagai Petahana Dinilai Punya Dukungan Kuat

Baca juga: Horor Baru COVID-19 di Indonesia: Klaster Pilkada 2020

Namun demikian, Ketua PPP Depok itu mengaku tidak bisa mencegah jika ada simpatisan, kader atau relawan yang akhirnya ikut mendatangi kantor KPU untuk memberi dukungan.

"Namun tetap kami ingatkan agar tetap menjaga protokol kesehatan," ujarnya

Lebih lanjut Qonita mengungkapkan, dalam kesempatan ini pihaknya juga akan melakukan aksi kemanusiaan dengan membagikan masker dan hand sanitizer.

Diketahui, PKS adalah partai yang telah berkuasa di Depok selama sekitar 15 tahun. Pada pilkada tahun ini, partai dakwah itu kembali mengusung Mohammad Idris, dengan syarat didampingi IBH yang berlatarbelakang kader PKS.

Koalisi TAS didukung oleh 17 kursi di DPRD Kota Depok. Sedangkan kubu lawan, yakni Pradi Supriatna - Afifah Allia didukung oleh 12 partai, di antaranya adalah partai parlemen, Gerindra, PDIP, Golkar, PKB, PSI dan PAN dengan jumlah 33 kursi di DPRD Kota Depok.

Selain itu, koalisi yang disebut Depok Bangkit itu juga diperkuat sejumlah partai non parlemen seperti, Perindo, Nasdem, PKPI, Partai Garuda, PBB dan Hanura. 

Pasangan Pradi - Afifah telah lebih dulu mendaftar ke KPU Depok pada Jumat 4 September 2020. Dan hari ini adalah batas akhir pendaftaran kandidat. Dengan demikian, diprediksi kompetisi Pilkada Depok hanya akan diikuti oleh dua pasangan calon. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya