Tumbangkan Rezim PKS, 12 Partai Dukung Pradi-Afifah di Pilkada Depok  

Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Depok dari gabungan 12 Partai.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Sejumlah partai koalisi resmi mendeklarasikan Pradi Supriatna dan Afifah Allia sebagai pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota Depok pada ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini.

Dharma Pongrekun Klaim Menang di Atas 52 Persen Suara, Merasa Dicurangi dari Serangan Fajar

Adapun partai pengusung dari parlemen yakni, Gerindra, PDIP, Golkar, PSI, PKB, dan PAN dengan jumlah perolehan kursi di DPRD Kota Depok mencapai 32 kursi. Gerbong ini diperkuat dengan dukungan partai non parlemen yang diisi oleh Perindo, Nasdem, PBB, Hanura, PKPI dan Partai Garuda.

Selain partai, koalisi yang dinamakan Depok Bangkit itu juga disokong oleh sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) besar, seperti Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), Forum Betawi Rempuk (FBR), Pemuda Pancasila (PP), Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) Badan Potensi Pembinaan Keluarga Besar (BPPKB) Banten

Satu TPS di Pemalang Lakukan Pemungutan Suara Ulang Gara-gara Ulah Pasutri Ini

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 4 September 2020: Global Naik, Antam Loyo 

“Ada 12 partai parlemen dan non parlemen tentunya akan menjadi modal kami untuk berjuang. Kami berjuang akan lebih keras, juga pasukan panglima-panglima ormas yang juga datang memberikan dukungannya,” kata Ketua Tim Pemenangan Pradi-Afifah, Nuroji dalam deklarasi yang berlangsung di Warung Betawi Ngumpul, Depok dikutip pada Jumat 4 September 2020.

Kubu RK-Suswono Desak Bawaslu Gelar PSU Buntut Surat Suara Tercoblos Duluan di Pinang Ranti

Nuroji menegaskan, dengan bergabungnya sejumlah partai dan ormas, pihaknya yakin pasangan tersebut akan membawa harapan baru untuk untuk Kota Depok yang lebih baik.

“Dengan kebersamaan semua, partai politik, tokoh ormas, tokoh agama, dan semuanya, kalau boleh saya katakan mewakili mayoritas masyarakat Kota Depok,” timpal wakil ketua tim pemenangan, Hendrik Tangke Allo.

Ketua DPC PDIP Depok itu menilai, ini adalah bukti ketidakpuasan masyarakat atas kepemimpinan saat ini di Kota Depok.

“Mayoritas warga Kota Depok yang tadi saya sebutkan melalui wakil-wakilnya di partai politik, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, selama ini melihat tidak ada pembangunan yang signifikan di Depok, dibandingkan dengan kemampuan daerah yang dimiliki oleh kota ini,” tegasnya.

Sebagai informasi, Pradi adalah wakil wali kota Depok yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Gerindra Depok. Sedangkan Afifah adalah kader PDIP berlatar belakang pengusaha.  

Untuk diketahui, pendaftaran calon kandidat akan dibuka oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Depok mulai besok, Jumat 4 September 2020. Pemungutan suara direncanakan bakal berlangsung pada 9 Desember 2020.

Terkait hal itu, kemungkinan hanya akan mempertandingkan dua kubu petahana. Satu adalah kubu PKS, petahana yang telah 15 tahun berkuasa di Depok, yang kemungkinan besar akan mengusung kembali Wali Kota Depok Mohammad Idris.

Tentunya tiket tersebut tidak gratis, Idris harus bersedia di dampingi oleh kader PKS, yakni Imam Budi Hartono anggota DPRD Jabar yang dipercaya sebagai bakal calon wakil wali kota.

Dalam pesta demokrasi kali ini, PKS hanya didukung oleh dua partai, yakni Demokrat, dan PPP. Mereka menyebutnya sebagai Koalisi Tertata Adil Sejahtera (TAS). Gerbong ini memiliki perolehan 18 kursi di DPRD Kota Depok.

Partai-partai seperti PAN dan PKB yang sempat mendekat nyatanya memilih mundur dan bergabung ke kubu lawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya