Intelijen Datangi Kantor LPSK, Cari Pegawai Positif Corona
- Istimewa
VIVA – Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar swab test di kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Jakarta Timur. Ketua Pelaksana Harian Sub Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 BIN, Brigadir Jenderal TNI Irwan Mulyana mengatakan menyiapkan 300 sampel swab untuk mengakomodir karyawan LPSK.
"Atas intruksi bapak Kepala BIN, kami selalu berkoordinasi dengan kementerian/ Lembaga. Hari ini kita melaksanakan swab test di LPSK untuk membantu mencegah penyebaran COVID-19," ucap Irwan, Kamis 3 September 2020.
Baca juga:Â Rekor Baru Corona Nasional: Tambah 3.662 Kasus Positif
Lebih lanjut, Irwan bicara soal meningkatnya angka kasus COVID di Indonesian. Irwan mengaku optimis kasus COVID bisa dikendalikan bila masyarakat patuh akan menerapkan protokol kesehatan sebagaiman anjuran pemerintah.
"Kita optimis. Yang terpenting fokus penerapan protokol kesehatan untuk pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan," ucap dia.
Ketua LPSK RI, Hasto Atmojo Suroyo mengatakan, penting rasanya pegawainya mengetahui kesehatan masing-masing mengingat banyak pegawai yang harus ke luar kota untuk melakukan pendampingan terhadap saksi dan korban.
"Kami mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh BIN hari ini. Karena hari ini sebanyak 300 yang ikut swab. Selama ini kami rutin melaksanakan rapid test, mudah-mudahan swab test ini hasilnya bagus yaitu negatif. Ini akan memberikan rasa aman kepada pegawai kami yang melaksanakan perjalanan ke luar kota baik naik transportasi umum ataupun transportasi pribadi," tuturnya.
BIN berharap lewat swab test ini dapat membantu LPSK untuk mengetahui kesehatan para karyawannya mengingat karyawan LPSK bekerja dengan interaksi masyarakat. Selain itu, lewat swab test ini diharapkan dapat mencegah penyebaran COVID-19.
Dinkes Jakarta Imbau Warga Tak Panik Hadapi HMPV: Tak Seperti Covid-19
Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta, menyatakan virus Human Metapneumovirus atau HMPV, bukan virus baru dan sudah dikenal di dunia medis. Untuk itu, masyarakat jangan panik.
