Daftar ke KPU, Cawalkot Solo Gibran Ngonthel dan Berbusana Jawa
- VIVA/ Fajar Sodik.
VIVA - Pasangan bakal calon Wali Kota dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa akan mendaftarkan diri ke KPU Solo pada hari pertama pendaftaran Jumat, 4 September 2020. Rencananya, pasangan yang diusung PDIP itu akan berangkat mendaftar dengan naik sepeda.
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Gibran-Teguh akan memakai busana adat Jawa khas Solo saat mendaftar ke KPU Solo. Busana tersebut akan dikombinasikan dengan penutup kepala berupa blangkon.
"Jadi pakaiannya Ki Gede Sala menggunakan blangkon sido mukti baju lurik," kata dia saat menggelar jumpa pers dengan didampingi pasangan Gibran-Teguh di Kantor DPC PDIP Solo, Kamis 3 September 2020.
Baca juga: Penjahit dan Ketua RW Berpeluang Tantang Gibran di Pilkada Solo
Selanjutnya, menurutnya, pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota itu akan berangkat ke KPU Solo dengan mengayuh sepeda. Sedangkan di belakangnya bakal diikuti iring-iringan sebanyak tujuh andong yang akan membawa rombongan pengantar.
Di antara rombongan itu terdapat perwakilan dari tujuh partai pendukung seperti Gerindra, PSI, Golkar, PAN, PKB, PPP dan Nasdem.
"Setiap andong hanya ada dua orang. Terus nanti yang boleh masuk saat mendaftar ke KPU itu 12 orang. Sepeda dan andong dipilih untuk kampanyekan mengurangi polusi udara," ujar FX Hadi Rudyatmo yang juga Wali Kota Solo itu.
Sementara itu, Gibran mengaku sudah melakukan semua persiapan untuk pendaftaran ke KPU pada Jumat besok. Ia pun meminta doa restu agar acara pendaftaran pada esok hari berjalan dengan lancar.
"Sudah siap semua, persyaratan juga sudah lengkap. Doakan semoga besok lancar," katanya.
Sedangkan ketika disinggung mengenai keluarga yang bakal ikut mendampingi saat mendaftar ke KPU Solo, ia menyebut istri tercintanya bakal ikut. "Selvi ikut, Bu Teguh (istri calon wakilnya) juga ikut," katanya.
Lantas, ia juga mengaku sudah memberitahu ayahnya, Presiden Jokowi. Hanya saja ia tidak bisa meminta doa restu langsung bertemu dengannya, melainkan melalui sambungan telepon.
"Ya by phone saja, kalau ke Jakarta waktunya tidak cukup," ujar Gibran. (ren)