MUI Kutuk Kelompok Anti-Islam Bikin Kartun Nabi Muhammad SAW
- republika
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhyiddin Junaidi menyampaikan bahwa MUI mengutuk keras tindakan kelompok anti Islam atau islamophobia khususnya di Benua Eropa. Hal ini disampaikan MUI menyusul rentetan kejadian di Norwegia, Swedia dan Prancis yang melukai perasaan umat Islam dunia.
Di Norwegia dan Swedia terjadi aksi merobek dan membakar Alquran. Sementara di Prancis, majalah Charlie Hebdo akan menerbitkan kartun Nabi Muhammad SAW.
KH Muhyiddin berpandangan, ada beberapa alasan mengapa islamophobia terulang dari waktu ke waktu. Pertama, kelompok nasionalis, rasial dan ekstremis kulit putih di Eropa dan Amerika menganggap pertumbuhan umat Islam di Benua Biru semakin tinggi. Sehingga keberadaan umat Islam yang terus bertambah banyak dianggap akan mengancam agama lain.
Kedua, para ekstremis kulit putih ini menjadikan isu imigran sebagai kambing hitam untuk menekan pemerintah setempat. Supaya pemerintah mengeluarkan kebijakan yang memproteksi benua Eropa dari imigran asing, khususnya imigran dari Timur Tengah dan Afrika.
"Karena kebanyakan para imigran tersebut beragama Islam, dan yang ketiga, karena generasi ketiga para imigran yang tinggal di Eropa ini mereka sudah bisa bersaing dengan penduduk asli bangsa Eropa," kata KH Muhyiddin kepada Republika, Rabu (2/9)
Dia menerangkan, generasi ketiga Muslim di Eropa ini banyak yang berpendidikan dan mendapatkan pekerjaan bagus. Jadi bangsa Eropa takut terhadap umat Islam karena khawatir kesempatan kerja yang ada bagi mereka diambil alih oleh masyarakat Muslim.
Aksi anti-Islam di Eropa ini, dia mengatakan, ada kaitannya dengan kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yaitu supremasi kulit putih. Wakil Ketua Umum MUI ini juga melihat adanya kekhawatiran bangsa Eropa terhadap semakin kuatnya Turki yang dulu berkuasa di Eropa bagian timur.