Lucky Hakim: Indramayu 20 Tahun Dikuasai Oknum Koruptor
- VIVA/Adi Suparman
VIVA – Bakal calon wakil bupati Indramayu, Lucky Hakim, mengungkapkan optimismenya atas niatnya berkompetisi dalam Pilkada tahun 2020. Dia menyebutkan, Indramayu kini berada dalam bayang-bayang penguasa selama 20 tahun yang mengakibatkan kemunduran.
Bahkan, Lucky menyatakan bahwa kemunduran itu terungkap secara perlahan atas banyak aksi korupsi yang mengakibatkan warga Indramayu terbelakang dibanding daerah tetangga.
"Bersama masyarakat mengubah Indramayu, yang sudah hampir 20 tahun ini dikuasai oleh oknum yang memang terbukti melakukan banyak aksi-aksi korupsi," kata Lucky kepada VIVA, Rabu, 2 September 2020.
Baca: Duet Anak Eks Kapolri dan Artis Jadi Jagoan PDIP di Pilkada Indramayu
Akibat situasi itu, katanya, sektor penting yang seharusnya didapatkan warga Indramayu ternyata tidak terealisasi. Dia mencontohkan hak pendidikan dan lapangan kerja tidak maksimal.
"Dan memang sudah menjadi fakta bahwa angka kemiskinan di Indramayu sangat tinggi, pengangguran tinggi, pendidikannya rendah, dan fakta pula bahwa keadaan Indramayu dibandingkan kota-kota sebelah jauh terbelakang," ujarnya.
Lucky mengaku optimistis memenangi pilkada Indramayu, apalagi dengan dukungan penguasa pemerintah. Dia menyerukan masyarakat Indramayu mencari dan memilih pemimpin, alih-alih penguasa, demi memajukan kabupaten itu.
Dukungan Partai Nasdem, Gerindra, dan PDIP adalah mesin kemenangan yang luar biasa. "Ini memang suatu kekuatan politik yang membuat saya dan Mbak Nia lebih percaya diri karena di-support kekuatan politik yang besar," ujarnya.
PDIP mengusung anak mantan kepala Polri Dai Bachtiar, Nia Agustina Bachtiar, sebagai bakal calon bupati Indramayu, dan memilih artis Lucky Hakim sebagai calon wakilnya.
Pasangan itu ditetapkan dan disampaikan oleh Ketua Bidang Politik PDIP Puan Maharani dalam telekonferensi di sekretariat PDIP Jawa Barat. Ketua PDIP Jawa Barat Ono Surono menjelaskan, pasangan itu merupakan perpaduan yang dapat menjawab permasalahan di Indramayu.
Figur Nia, menurutnya, diwarisi kualitas kepemimpinan dari ayahnya, sedangkan Lucky anak muda, artis, sekaligus politikus. “Beliau juga punya pengalaman yang cukup karena pernah berada di DPR RI periode 2014-2019,” ujar Ono.