Jenazah Anak Reaktif Corona Dijemput Paksa Keluarga Pakai Sepeda Motor

Jenazah reaktif COVID-19 dijemput saudaranya pakai motor
Sumber :
  • VIVA/Syarifuddin Nasution

VIVA – Seorang jenazah anak di Rumah Sakit Umum (RSU) Raden Mattaher Jambi dijemput paksa oleh pihak keluarga saat jenazah itu diketahui reaktif Corona COVID-19.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Penjemputan jenazah ini dilakukan langsung dari kamar jenazah dan ditunggu langsung oleh pihak keluarga di depan UGD Raden Mattaher Jambi. Penjemputan jenazah dilakukan karena kesal menunggu lama hasil uji swab jenazah mulai dari Senin malam, 31 Agustus 2020 sampai Selasa, 1 September 2020. 

Pihak keluarga atas nama Abdul Sidik mengatakan, saat mulai masuk rumah sakit pada Senin malam sudah dikatakan COVID-19. Sedangkan kata dia, riwayat penyakit jenazah sejenis tumor di bagian kepala.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

"Saat masuk masa dibilang COVID-19 sedangkan jenazah mempunyai riwayat penyakit juga," ujar Abdul Sidik.

Sidik mengatakan, ia beserta keluarga menjemput karena menolak mau dikuburkan secara Protap COVID-19 dan begitu juga janji menunggu 1 jam namun kata dia tidak keluar juga hasilnya.

Kedekatan Trump dan Putin Bocor, Sering Teleponan hingga Kirim Alat Tes COVID-19

"Kami sudah menunggu sejak senin malam pukul 22.00 WIB sampai Selasa pagi sekitar pukul 10.00WIB dan sempat minta menunggu 1 jam namun jenazah ditelantarkan dan jenazah bukan batang pisang dibungkus pakai plastik seperti pisang," kata dia lagi.

Dari pantauan di lapangan, keluarga membawa jenazah dari RSU dengan menggunakan sepeda motor dan jenazah dibungkus mereka dengan kain dan dipegangi atau digendong di bagian belakang.

Terpisah, Wakil Direktur Pelayanan (Wadiryan) RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi dr Dewi Lestari membenarkan ada jenazah reaktif positif namun setelah keluar hasil swab sekitar pukul 11.00 WIB, hasil swab menunjukkan negatif.

"Saat hasilnya negatif," kata Dewi soal hasil swab.

Dikatakannya, awalnya pasien masuk reaktif positif.  Namun setengah jam dirawat pasien lalu meninggal pada Selasa pagi saat diambil uji swab menentukan kepastian positif atau negatif.

"Saat pihak keluarga sudah membawa jenazah ke rumah, swab-nya langsung keluar negatif dan semua aman," katanya.

Tidak sampai di situ,Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Johansyah juga berbicara terkait meninggalnya si anak dan hasil swab negatif meskipun sempat reaktif Corona.

"Pada saat meninggal Senin malam, Selasa dini hari sekitar jam 1 dipindahkan ke kamar jenazah dan paginya diambil swab dan hasilnya negatif," kata Johansyah.


Baca juga: Pelapor Jubir HTI Ismail Yusanto Segera Diperiksa Polisi, Siapa Dia

Virus Corona atau Covid-19.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Indonesia once faced the challenges of the Covid-19 pandemic. As part of an effort to provide early prevention it, can be done by an app.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024