Jokowi Sebut Virus Corona di Indonesia Relatif Terkendali

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Presiden Joko Widodo mengungkapkan, peningkatan kasus Virus Corona atau COVID-19 di Tanah Air masih tergolong relatif lebih baik ketimbang negara lain. Namun ia mengingatkan, agar tetap hati-hati mengingat angka kematian terus meningkat.

Bela Jokowi, PSI Singgung Barisan Sakit Hati di Balik Publikasi Riset OCCRP

Hal itu dikatakan Jokowi saat rapat terbatas dengan seluruh Gubernur Indonesia, hari ini. Selain di Asia, Jokowo membandingkan dengan kasus Corona di Eropa.

"Di negara kita walaupun ada peningkatan di beberapa daerah, tapi kalau dibandingkan negara lain, posisi Indonesia masih relatif terkendali," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 1 September 2020.

Pengamat Ungkap Kelemahan Riset OCCRP yang Jadikan Jokowi Pemimpin Terkorup

Baca juga: Jokowi Sebut Akhir Tahun Ini Vaksin Corona Sudah Tiba di Indonesia

Jokowi bilang, meski angka kematian sudah menurun menjadi 4,2 persen dari sebelumnya 7,83 persen, jumlah itu tak bisa dianggap remeh. Semua pihak termasuk pemerintah daerah diminta untuk menurunkan angka kematian, jangan sampai kehilangan kendali.

Jokowi Rayakan Malam Tahun Baru Perdana Usai Pensiun. Nonton Kembang Api Bersama Ribuan Warga Solo

"Ini kita masih punya PR (pekerjaan rumah) besar untuk menurunkan lagi, karena angka fatality rate di negara kita masih lebih tinggi daripada fatality rate global 3,36 persen. Ini pekerjaan besar kita," ujarnya.

Sekadar diketahui, secara nasional jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 hingga Senin, 31 Agustus 2020, mencapai 174.796 orang. Pada kesempatan itu, Jokowi juga meminta kepala daerah melihat tren kenaikan kasus di negara-negara lain. 

Di sisi lain, Jokowi juga menyebut, tingkat kesembuhan pasien positif Corona yang terus meningkat.

"Alhamdulillah tingkat kesembuhan, case recovery rate enggak makin meningkat. Dari dulu April 15 persen, sekarang Agustus itu 72,1 persen. Ada pergerakan yang lebih baik," tutur Jokowi.

Albert Aries

Pakar Hukum sebut Publikasi OCCRP Fitnah yang Merusak Nama Baik Orang

Praktisi Hukum, Albert Aries ikut berkomentar soal publikasi OCCRP terkait pemimpin terkorup tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
2 Januari 2025