BPS Gelar Sensus Penduduk 2020 ke Lapangan Mulai Besok
- vstory
VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar acara 'Kick Off Sensus Penduduk 2020', sebagai gerbang awal dimulainya sensus penduduk tahun 2020 di lapangan pada besok, Selasa 1 September 2020. Setelah sebelumnya, sensus penduduk dilakukan secara online pada Februari 2020.
Kepala BPS, Suhariyanto, menegaskan, BPS sebagai pelaksana sensus, tentunya menerapkan standar protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.
"Kami berharap dan yakin (masyarakat) dapat menerima petugas, tanpa harus merasa takut akan terpapar virus COVID-19 dari petugas sensus penduduk yang akan datang untuk menjaga pencacahan lapangan pada tanggal 1 September besok," ujarnya dalam telekonferensi, Senin 31 Agustus 2020.
Baca juga: Uang Beredar Meningkat Jadi Rp6.567,7 Triliun pada Juli 2020
Menurutnya, sensus penduduk sangat penting, karena akan menggambarkan bagaimana Indonesia sebagai sebuah bangsa yang akan berkembang di masa depan. Data soal populasi penduduk ini nantinya akan membantu penguatan infrastruktur, pengembangan ekonomi hingga pelayanan dasar bagi masyarakat.
Data BPS mencatat bahwa hingga saat ini baru terdapat 51,4 juta penduduk Indonesia, yang telah berpartisipasi dalam sensus penduduk online. Dia menyebut ini cukup menggembirakan karena pertama kalinya sensus penduduk dilakukan secara online.Â
"Sensus sebenarnya sudah dilaksanakan sejak 15 Februari sampai 29 Mei 2020, dengan 51,4 juta penduduk yang telah berpartisipasi (secara online)," ujar Suhariyanto.
Cegah COVID-19, BPS Petakan 3 Zona Pencacahan
Suhariyanto menjelaskan, proses pencacahan lapangan sebagai bagian dari Sensus Penduduk 2020, akan disesuaikan dengan kondisi pada tiga zona pendataan.
"Sensus penduduk wawancara diubah mekanismenya dengan membagi wilayah Indonesia ke dalam tiga zona," kata Suhariyanto.
Foto: Sensus Penduduk 2020 secara Online Dimulai pada Februari 2020.
Dia pun merinci, di zona satu, petugas akan menggunakan moda 'drop off-pick up' atau DOPU. Lewat metode ini, petugas sensus akan membagikan kuesioner kepada masyarakat. Setelah itu, masyarakat akan mengembalikan kuesioner yang sudah diisi itu secara mandiri.
Di zona dua, nantinya petugas BPS hanya akan melaksanakan tahap pemeriksaan daftar penduduk, dan tahap verifikasi lapangan tanpa melakukan proses wawancara yang mendetail.
Lalu, di zona tiga, para petugas sensus akan tetap melaksanakan proses wawancara. Zona tiga, saat ini diketahui ada di 41 kabupaten/kota di Papua dan Papua Barat.
Suhariyanto memastikan, pihaknya sangat menyadari banyak risiko yang akan terjadi dengan adanya perubahan proses pendataan dan sensus penduduk di tahun ini.
Namun, lanjut Suhariyanto, pihaknya juga akan tetap menjamin bahwa dalam melakukan Sensus Penduduk 2020, BPS telah melakukan berbagai mitigasi risiko untuk meminimalisasi adanya potensi penularan COVID-19 selama pelaksanaannya.
"BPS akan tetap melakukan penjaminan kualitas di awal bulan September 2020, dan BPS juga tetap akan melaksanakan post-in operation survei di bulan Oktober dan November 2020 mendatang," ujarnya. (art)