KAMI Disindir, Din Syamsuddin Singgung Dinasti Politik

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Din Syamsuddin, angkat bicara dan menanggapi beberapa pihak yang sempat menyindir deklarasi KAMI. Din menegaskan KAMI mengajukan pikiran kritis dan korektif terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara yang menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945.

Hambatan Struktural-Budaya Masih Batasi Partisipasi Perempuan dalam Politik, Menurut Peneliti

"Mengapa mereka tidak mau menanggapi isi, tapi berkelit menyerang pribadi dan mengalihkan opini," kata Din dalam keterangan tertulisnya, Kamis 27 Agustus 2020.

Baca juga: Sindir Rocky Gerung Cs, Megawati: Kenapa Enggak Dulu Cari Partai Ya

Surya Paloh Targetkan 100 Kader NasDem Menang Pilkada 2024

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu kemudian mengatakan, seyogyanya pihak-pihak tersebut mempertanyakan bahwa ada oligarki politik di mana tidak ada demokrasi sejati dalam partai politik, sehingga partai ditentukan oleh segelintir bahkan hanya satu orang. Akibatnya, DPR dikendalikan oleh oligarki tersebut dan membuat aspirasi rakyat terabaikan.

"Tidak benarkah bahwa ada budaya politik dinasti yang menyiapkan anak-cucu menjadi penguasa dengan menghalangi orang-orang lain yang sebenarnya lebih berkualitas, dan akibatnya demokrasi Indonesia tercederai," ujar Din.

Surya Paloh: Singkirkan Praktik Politik Transaksional

Din menyebut sebenarnya masih banyak pertanyaan substantif dan mendasar, namun pihaknya baru ingin mengutarakan dua hal tersebut. Din juga menegaskan KAMI menanti tanggapan, bukan pengalihan.

"KAMI siap berdiskusi bahkan berdebat mengadu pikiran terhadap reaksi yang tidak substantif, baik dari para elit. Apalagi buzzer bayaran, KAMI tidak mau melayani karena hal demikian tidak mencerminkan kecerdasan kehidupan bangsa seperti amanat konstitusi," kata Din Syamsuddin. (ase)

Suasana ruang pengaduan Lapor Mas Wapres bagi masyarakat yang ingin mengajukan pengaduan di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 11 November 2024.

Pengamat Ingatkan Layanan "Lapor Mas Wapres" Jangan Hanya Gimik Politik

Pengamat politik mengatakan layanan "Lapor Mas Wapres" yang digagas Gibran Rakabuming Raka merupakan langkah yang baik karena bisa membuka kran partisipasi masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
12 November 2024