Perusahaan Tambang Nikel China di Halhamera Tengah Direndam Banjir

Banjir di kawasan Industri PT IWIP, pabrik nikel di Halmahera Tengah
Sumber :
  • Twitter #MasyarakatAdat @supriyadi_sawai

VIVA – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Halmahera Tengah, Maluku Utara, mengakibatkan Kawasan Industri PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) terendam banjir, Rabu, 26 Agustus 2020. Aktivitas di smelter pun untuk sementara waktu dihentikan.

24 Jam Diguyur Hujan, Kawasan Sitiarjo Malang Tergenang Banjir Luapan Sungai Panguluran

Berdasarkan video amatir yang beredar di media sosial, banjir merendam hampir seluruh fasilitas pabrik pengolahan nikel di Desa Lelilef, Halmahera Tengah. Bahkan, ada beberapa fasilitas dan peralatan pabrik yang hanyut terbawa arus banjir.

Baca: Hujan Turun Sepekan di Konawe, Ribuan Rumah Terendam Banjir

61 RT Masih Terendam Banjir Hari Ini Imbas Hujan Deras saat Pencoblosan Pilkada

Hujan yang mengguyur wilayah tersebut sejak dua hari terakhir membuat aktivitas di kawasan smelter lumpuh total. Selain fasilitas yang terendam, banjir juga menghanyutkan warung dan kontainer di area perusahaan.

Tidak hanya itu, banjir tersebut juga mengakibatkan jalan lintas Halmahera tidak bisa diakses. Beberapa kendaraan yang memaksa melintas mogok karena kemasukan air.

Usai Nyoblos, Bobby Nasution Pantau Banjir di Kota Medan

Manajemen PT IWIP membenarkan banjir merendam fasilitas pabrik dan menghentikan operasional smelter. Banjir terjadi di beberapa titik, di antaranya di Jalan Trans Halmahera dan area PT IWIP.

"Saat ini perusahaan sedang melakukan mitigasi untuk mengatasi banjir," kata Bilal dari Humas PT IWIP.

Seperti diketahui, PT IWIP merupakan perusahaan patungan dari tiga investor Tiongkok yaitu Tsingshan, Huayou, dan Zhenshi. Diresmikan operasionalnya pada Januari 2020, IWIP menjadi kawasan industri terpadu pertama di dunia yang akan mengolah sumber daya mineral dari mulut tambang menjadi produk akhir berupa baterai kendaraan listrik dan besi baja. 

Kawasan industri ini menelan total investasi mencapai US$ 10 miliar yang merupakan realisasi dari perjanjian antara Eramet group (Perancis)-Tsingshan bersama dengan partner lokal, yaitu PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk  untuk mengembangkan deposit bijih nikel dan 30kt/Ni Nickel Pig Iron smelter sebagai smelter pertama di dalam Kawasan Industri Weda Bay.

Laporan: Iqbal Hamzah/tvOne Ternate-Maluku Utara  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya