Bocah di Depok Ditemukan Menyedihkan akibat Gizi Buruk

Kepala Dinas PAPMK Kota Depok, Nessi Anisa Handari
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA – AZ, bocah usia 6 tahun, asal Kelurahan Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat, terkulai lemas akibat menderita gizi buruk. Kasus ini, menambah daftar anak dengan kondisi memprihatinkan di kota itu.

Viral, Aksi Prajurit TNI Tolong Nyawa Bocah Miskin Kurus Kering

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok, Nessi Anisa Handari, mengaku, kasus itu sudah dalam pantauan pihaknya.

“Jadi, memang Dinkes itu sudah dari tahun kemarin melakukan pantauan itu. Nah, kami dari DPAPMK akan menindaklanjutinya juga,” kata Nessi, Selasa, 25 Agustus 2020.

Catat, 5 Langkah Jitu Cegah Stunting & Gizi Buruk Sejak Dini

Baca Juga: Muhadjir: Sesama Keluarga Miskin Besanan, Lahir Keluarga Miskin Baru

Nessi mengatakan, pihaknya dari DPAPMK fokus pada sisi anak. Hal ini terutama tentang hak dan perlindungan. 

Miris, Angka Stunting di NTT Tertinggi di Indonesia

Saat disinggung masih ditemukannya anak penderita gizi buruk di Kota Depok, Nessi menyebut, ada banyak faktor. Salah satunya penyakit bawaan ketika dia dilahirkan dan bisa juga masalah ekonomi.

“Yang jelas sih Insya Allah ketika masyarakat tahu anak balita yang ada di wilayahnya, biasanya langsung dilakukan pemantauan dan langsung dilakukan edukasi supaya selalu memeriksakan kesehatannya baik di posyandu, maupun di pelayanan kesehatan terdekat,” ujar Nessi.

Terkait data jumlah kasus anak gizi buruk di Kota Depok, Nessi mengaku tidak tahu.

“Oh, kalau anak gizi buruk itu catatan pastinya ada di Dinkes. Saya belum menanyakan untuk yang terakhir ini,” tuturnya.

Ia mengungkapkan, terjadinya gizi buruk ini adalah suatu lingkaran yang tidak bisa juga hanya mengandalkan satu sisi, namun harus melibatkan banyak pihak.

“Jadi, semua pemahaman orangtua terhadap kemampuan pengasuhan anak, lalu juga bagaimana sisi ekonomi yang ada di dalam keluarga. Jadi, itu lingkaran yang tidak bisa ditangani oleh satu sisi,” lanjutnya.

Kata Nessi, pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi persoalan tersebut. Salah satu di antaranya gencar memberikan informasi edukasi. Baik itu di posyandu, maupun di pelayanan lainnya terkait pengasuhan anak dan bekerja sama dengan Dinkes.

“Cuma memang kami berharap para ibu yang memiliki anak balita, rajinlah untuk selalu datang ke posyandu," tuturnya.

Selain AZ, kasus yang tak kalah menyedihkan juga dialami oleh MZ, bocah 11 tahun yang juga warga Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok. Ia menderia hydrosepalus sejak usia 2 bulan dan membutuhkan biaya pengobatan yang tak sedikit.

Kabar menyedihkan yang dialami dua bocah itu telah menyedot perhatian banyak pihak. Salah satunya dari aparat kepolisian setempat.

“Kami kemarin sudah datangi dan sedikit memberikan bantuan pada dua keluarga tersebut. Kondisinya memang sangat memprihatinkan, namun saat ini sudah ditindaklanjuti tim medis,” kata Kapolsek Sawangan, Ajun Komisaris Polisi Sutrisno. (art)

Ilustrasi anak sakit.

Ini Wilayah di Ibukota dengan Angka Gizi Buruk Tertinggi

Survei Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta tahun 2020 melaporkan, di Jakarta Timur terdapat 1.826 balita dengan gizi buruk.

img_title
VIVA.co.id
18 Februari 2022