Berbagai Skema Bansos Selesai Disalurkan Paling Lambat November 2020
- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
VIVA – Pemerintah terus melakukan percepatan pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi COVID-19. Berbagai skema bantuan sosial atau bansos digelontorkan pemerintah.
Yakni mulai dari bantuan program sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan khusus sembako Jabodetabek, Bantuan Sosial Tunai (BST), Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), dan terbaru yaitu bantuan tambahan beras.
Baca: Pemerintah Kasih Bansos Rp600 Ribu Supaya Warga Belanja Lagi
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memerintahkan penyaluran berbagai skema bansos yang dilakukan oleh Kementerian Sosial dan Kemendes PDTT agar ditindaklanjuti dan sudah harus tersalur dengan baik sesuai target dan waktu yang ditentukan.
"Berbagai skema bantuan selesai disalurkan paling lambat November 2020. Kecuali BST tetap ada bantuan di bulan Desember, guna stimulus di akhir tahun," kata Muhadjir dalam rapat koordinasi tingkat menteri, Selasa, 25 Agustus 2020.
Untuk progres BLT-DD, ada 550 Desa yang masih kekurangan anggaran sebesar Rp53 miliar untuk menyelesaikan penyaluran BLT-DD hingga Desember 2020. Agar tidak merusak struktur anggaran Dana Desa, Muhadjir menyebut, 550 desa itu dapat menerima bantuan melalui BST dari Kemensos.
"Agar seluruh BLT DD tetap salur hingga Desember 2020, sebanyak 550 desa tersebut dapat menerima bantuan melalui BST dari Kemensos," ucap dia.
Penyaluran bansos stimulus pandemi COVID-19 juga akan disertai dengan pembagian masker. Penyediaan masker dalam bansos, katanya, akan bekerja sama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanaganan COVID-19.
"Dalam penyaluran bansos disertai dengan kampanye protokol pencegahan COVID dan penggunaan masker. Pada saat pemberian bansos diupayakan adanya pemberian masker," kata Menko Muhadjir Effendy. (ren)