Jokowi Sebut Indonesia Bisa Ekspor Vaksin COVID-19 Bila Nanti Berlebih

Ilustrasi vaksin virus corona
Sumber :

VIVA – Presiden Jokowi menyebut bahwa progress (kemajuan) produksi vaksin COVID-19 yang tengah dikembangkan di Indonesia lebih cepat dibanding negara-negara lain. Menurut dia, tahapan uji klinis segera rampung segera. 

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Jika vaksin COVID-19 berhasil lolos uji klinis, maka terbuka kemungkinan untuk mengekspor vaksin ke luar negeri, bila nanti persediaan berlebih. Ini mengingat belum ada tetangga-tetangga di ASEAN yang siap menyediakan vaksin virus corona.

"Kalau yang kita miliki berlebih, ya enggak apa-apa dijual ke negara lain. Karena di ASEAN saja, saya lihat belum ada negara yang siap dengan vaksin yang tadi saya sampaikan," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 24 Agustus 2020.

Jokowi baru saja mendapat kabar bahwa Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan perusahaan farmasi asal China, mendapat komitmen pengadaan bulk vaksin sebanyak 290 juta dosis. Jumlah itu diproyeksi terpenuhi hingga akhir tahun 2021.

"Saya kira ini berita sangat bagus," ungkapnya.

Menurut Kepala Negara, kabar baik ini tentunya diharapkan membawa berpengaruh, terutama bagi sektor kesehatan dan ekonomi di Tanah Air. Dengan begitu, kegiatan ekonomi bisa berjalan lebih kencang sambil menunggu vaksin anti-corona diproduksi secara massal.

"Karena di ASEAN saja saya lihat belum ada negara yang siap dengan vaksin yang tadi saya sampaikan," kata Presiden Jokowi. (ren)

Baca juga: Kehilangan Penciuman Jadi Gejala COVID-19, Ini Bedanya dengan Pilek

Komnas KIPI, Sebut Penyakit TTS akan Muncul 4 Sampai 42 Hari Setelah Vaksin AstraZeneca Disuntikkan
Ilustrasi vaksin COVID-19 untuk lansia.

Viral Pernyataan dr Tifa soal Efek Samping Vaksin COVID-19 dengan Autoimun

Ahli epidemiologi sekaligus akademisi dan peneliti dari Lembaga Ahlina Institute, dr Tifauzia Tyassuma kembali menjadi sorotan di media sosial terkait vaksin COVID-19

img_title
VIVA.co.id
25 Juli 2024