Rumah Tempat Lahir Bung Karno Jadi Wisata Edukasi, DPRD Mendukung

Rumah lahir Bung Karno di Jalan Peneleh, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal (Surabaya)

VIVA – Rumah tempat lahir Sang Proklamator Soekarno alias Bung Karno di Jalan Peneleh Gang Pandean VI/40 Kelurahan Peneleh, Kecamatang Genteng, kini resmi menjadi milik Pemerintah Kota Surabaya. Banyak jejak sejarah perjuangan kemerdekaan berserakan di kawasan sekitar sehingga diharapkan nantinya menjadi wisata edukasi kebangsaan.

Begini Cara Airin-Ade Integrasikan Wisata Pantai hingga Tahura di Banten

Rumah lahir Bung Karno resmi dikuasai Pemkot Surabaya setelah diserahkan oleh ahli waris pada Senin, 17 Agustus 2020. Proses penyerahan dilakukan oleh ahli waris yang dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma. Ia mengatakan, rumah tersebut nantinya akan menjadi museum. Kawasan sekitar bakal disulap menjadi wisata edukasi kebangsaan.

Keinginan Risma itu tidak berlebihan. Sebab, banyak bangunan bersejarah berserakan di Kampung Peneleh. Selain rumah lahir Bung Karno, tak jauh dari situ ada juga rumah H.O.S Tjokroaminoto yang kemudian menjadi tempat Bung Karno indekos. Di sana pula diketahui biasa digunakan tokoh pergerakan berdiskusi soal masa depan bangsa.

BI: Penjualan Eceran Oktober 2024 Tumbuh Ditopang Barang Budaya dan Rekreasi

Baca juga: UMSU Raih Peringkat Pertama Perguruan Tinggi Swasta di Sumut

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surabaya, Adi Sutarwijono, mengapresiasi keberhasilan Risma mengambil alih rumah lahir Bung Karno itu.

Komitmen Bangun Pulau Sebesi, Egi-Syaiful Fokus 3 Bidang Ini

"Langkah Bu Risma ini bukan hanya untuk sejarah Surabaya, tapi untuk sejarah negeri ini, bahkan sejarah dunia karena Bung Karno juga merupakan pemimpin berpengaruh dunia,” katanya pada Selasa, 18 Agustus 2020. 

Di rumah tersebut, lanjut dia, Bung Karno dilahirkan, pada 6 Juni 1901, saat fajar menyingsing, sehingga beliau pun disebut sebagai Putra Sang Fajar. “Jadi nilai sejarah rumah di Gang Pandean itu luar biasa, karena dari sanalah lahir pemimpin besar republik ini,” imbuh Adi yang juga ketua DPC PDIP Surabaya itu. 

Dia mengatakan, penyerahan rumah kelahiran Bung Karno itu menegaskan identitas Surabaya sebagai 'dapur nasionalisme', sebagaimana sebutan yang disematkan Bung Karno terhadap kota ini. "Di kota inilah, Bung Karno dilahirkan dan dididik dalam dinamika pemikiran serta aksi-aksi progresif memerdekakan Republik," tandasnya. 

Adi menambahkan, DPRD Surabaya juga mendukung langkah Pemkot Surabaya untuk menjadikan kawasan Peneleh sebagai sentra wisata edukasi nasionalisme. Di sana, selain ada rumah kelahiran Bung Karno, juga terdapat rumah HOS Tjokroaminoto tempat Bung Karno dan banyak tokoh pergerakan kemerdekaan ditempa pemikirannya.

Di sekitar kawasan tersebut juga ada Langgar Dukur Kayu di Kampung Lawang Seketeng, Makam Mbah Pitono, dan beberapa tempat bersejarah lainnya.

"Wisata edukasi kebangsaan Ini sangat penting bagi generasi muda untuk mengetahui perjalanan hidup Bung Karno dan mengkhidmati nilai kejuangan dan ajaran Bung Karno yang cinta luar biasa kepada Indonesia," ujar Adi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya