Billy Stafsus Presiden Bagi-bagi Kuota Internet ke Mahasiswa Papua
VIVA – Di masa pandemi COVID-19 saat ini, sistem pembelajaran mengharuskan melalui daring atau online. Dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Namun bagi pelajar atau mahasiswa yang tidak mampu, ketersediaan kuota tentu menjadi persoalan bagi mereka.
Jika selama ini yang terdengar hanya orangtua siswa sekolah, kesusahan dalam memenuhi kuota internet juga dialami mahasiswa. Seperti mahasiswa asal Papua yang studi di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Para mahasiswa ini tidak mampu mengalokasikan dana mereka yang sangat minim, untuk memenuhi kuota internet agar bisa mendapatkan pembelajaran daring.
"Tim kami menerima curhatan adik-adik Papua yang kuliah di UNJ 2 minggu yang lalu, saat saya turun ke kampus, dan sebagai kakak dari mereka, saya tersentuh hatinya untuk turun dan membantu," ujar Staf Khusus Presiden, Billy Mambrasar dalam keterangannya yang diterima VIVA, Selasa, 18 Agustus 2020.
Baca juga: Survei Terbaru: 92 Persen Pelajar Kesulitan Belajar Online
Billy langsung ke UNJ bertemu rektor Dr. Komarudin. Dalam kesempatan itu, ia sekaligus meminta izin untuk memberikan kuota internet kepada sejumlah mahasiswa asal Papua. Tidak hanya itu. Sembako juga ikut dibagikan untuk mereka yang terdampak COVID-19. Rektor dan jajaran civitas akademi UNJ menyambut baik bantuan yang semakin mempermudah mahasiswa untuk belajar.
"Wabah pandemi COVID-19 ini membuat anak-anak Papua yang kuliah di Jakarta itu kesulitan mengakses pendidikan secara daring, beasiswa yang mereka terima terbatas, uang saku yang diterima dari orang tua juga terbatas, dan mereka kesulitan untuk membeli kuota internet. Saya memutuskan untuk menyubangkan gaji saya untuk membelikan kuota internet tersebut," ujar Billy.
Sistem pembelajaran online atau daring, masih akan terus dilakukan dalam waktu yang lama. Apalagi pandemi masih terjadi hingga kini dan diprediksi masih akan panjang. Untuk mempermudah mahasiswa Papua untuk belajar, Billy mengatakan ia juga memasang internet gratis di kediaman mereka.
"Saya juga akan memasang wifi internet gratis di asrama tempat tinggalnya, yang akan saya bayarkan untuk satu tahun ke depan" katanya.
Menurut dia, di tengah kondisi seperti ini, dimana kebutuhan kuota internet semakin tinggi, perlu bagi negara untuk turun. BUMN seperti Telkomsel yang bergerak di sektor ini, menurutnya, perlu membuat program agar semua lapisan masyarakat bisa menjangkau fasilitas internet ini.
Dalam pertemuan tersebut, Rektor UNJ menyampaikan bahwa pihak kampus telah memberikan bantuan berupa tempat tinggal, dengan fasilitas dasar kepada mahasiswa Papua yang berkuliah di sana. Mahasiswa dan mahasiswi yang akan masuk dan tinggal, tidak perlu membayar biaya tambahan lagi.
“Sudah kami sediakan, dan sekarang mahasiswa dan mahasiswi tinggal masuk saja, setelah swab test sesuai prosedur kami,” ujar Dr. Komarudin.