Kisah Nyata Munaji, Penggali Kubur yang Makamkan 1.338 Jenazah Corona

Penggali makam, Munaji
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Peran penggali kubur jenazah corona COVID-19 saat pandemi sekarang begitu vital. Meski rentan tertular virus, para penggali kubur ini tetap menjalankan pekerjaannya.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Salah satu yang punya jasa penting yaitu Munaji, penggali kubur asal Surabaya, Jawa Timur. Pria bertubuh tambun ini mengaku bersama rekan-rekannya sejak awal Maret 2020 sampai Senin, 17 Agustus 2020 sudah memakamkan 1.338 jenazah COVID-19.

Baca Juga: Luar Biasa, TNI dan BIN Telah Temukan Obat Corona

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Dia mengatakan pernah dalam beberapa hari memakamkan 30 sampai 34 jenazah. Untuk rata-rata yang dimakamkan dalam sehari bisa 15 sampai 25 jenazah.

"Kita stand by 24 jam. Dari jam 6 pagi sampai jam 6 lagi," kata Munaji dalam wawancara dengan tvOne yang dikutip VIVA.co.id pada Selasa, 18 Agustus 2020.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Munaji menceritakan alasan penggali kubur mesti stand by 24 jam karena waktu pemakaman jenazah COVID-19 tak menentu. Sebab, tergantung pengiriman jenazah dari rumah sakit. "Dikubur tengah malam juga pasti ada," ujarnya.

Dengan jam kerja seperti itu, ia mengaku kurang bisa istirahat dan berkumpul bersama keluarga. Untuk waktu makan pun, ia mesti bergantian dengan rekan seprofesinya.

Namun, ia melihat secara positif terkait profesi yang dijalaninya. Ia tak mau mengeluh karena ini jadi bagian tanggungjawabnya.

"Ini termasuk dinas (bekerja). Kedua, harus siap karena ini tugas negara. Kita harus melakukan, kalau kita tidak melakukan siapa yang mau melakukan. Di mana hati nurani kita," ujar Munaji.

Terkait kondisi kesehatan fisik, ia mengaku asupan vitamin dan obat-obatan lainnya dijamin dari Pemerintah Kota Surabaya. "Itu dijamin semua," ujarny.

Menurut dia, dengan pekerjaan yang dilakoninya membuat keluarga awalnya resah, khawatir. Namun, seiring waktu, keluarganya bisa mengerti.

Pun, ia berpesan kepada masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi. Ia menekankan COVID-19 nyata karena hampir setiap hari ada yang meninggal .

"Melihat situasi ini, saya mengimbau kepada masyarakat seluruh Indonesia khususnya Surabaya marilah kita patuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah," ujar Munaji.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya