Rombongan Pemburu Babi Hutan di Tasikmalaya Kecelakaan, 3 Orang Tewas

Ilustrasi tanda lokasi kecelakaan lalu lintas.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Rombongan pemburu babi hutan mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Taraju, Kampung Babakan Putat, Desa Deudeul, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Sabtu malam 15 Agustus 2020i. Akibat kecelakaan tersebut, tiga orang pemburu babi hutan meninggal dunia, dan 17 orang lainnya luka-luka.

Kapolsek Taraju, Iptu Agus Irianto, mengatakan bahwa penyebab kecelakaan tunggal diduga akibat rem kendaraan mereka blong. Mobil jenis L-300 nomor polisi Z 8766 HI tersebut membawa 19 orang pemburu, satu orang sopir dan 15 ekor anjing.

"Jadi berdasarkan keterangan para saksi, kendaraan tersebut mengalami rem blong dan tak bisa mengendalikan kendaraan saat menempuh jalanan menurun tajam," ujarnya, Minggu 16 Agustus 2020.

Kecelakaan Maut di Tol Cipularang KM 80 Diduga Karena Sopir Ngantuk

Baca juga: Mobil Pengantar Pengantin Terjun ke Jurang, Enam Orang Tewas

Rombongan pemburu babi hutan tersebut merupakan warga Kecamatan Puspahiang, Salopa, dan Kecamatan Tanjung Jaya, Kabupaten Tasikmalaya. Selain korban meninggal dunia, ada korban cedera, di antaranya, yang luka di kepala dan patah tulang serta lecet-lecet.

"Untuk korban tewas, ini akibat melompat dari kendaraan dan terempas ke aspal jalan," ungkap Agus.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Tasikmalaya, Iptu Engkos Kosasih, mengatakan bahwa seluruh korban sudah dibawa ke rumah sakit terdekat. Tiga korban meninggal dunia hari ini sudah dikebumikan di rumah di  tempat tinggal korban.

"17 orang masih dilakukan perawatan dan tiga korban meninggal dunia masing-masing Asep Mulayana (55 tahun), Endi (60) dan Engkus (70) dikebumikan hari ini," kata Engkos.

Lanjut Engkos, kecelakaan terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, saat rombongan pemburu babi hutan akan pulang dari kawasan hutan Taraju. Setelah beberapa ratus meter kendaraan bergerak pulang, saat berada di jalanan menurun terasa mobil mereka rem blong.

"Sopir berteriak panik, kendaraan tak terkendali bergerak cepat dan baru berhenti setelah menabrak tebing," kata Kasat Lantas. (ren)