Ketua KPU: Henry Jovinski Pahlawan Demokrasi

Ketua KPU, Arief Budiman, hadiri pemakaman Staf KPU Yahukimo, Henry Jovinski, di Sleman, DIY.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Cahyo Edi.

VIVA - Seorang staf KPU di Papua, Henry Jovinski, menjadi sasaran penyerangan orang tak dikenal. Henry diserang saat sedang berada di wilayah Yahukimo, Papua. Akibat serangan ini, Henry ditemukan meninggal dunia di tempat kejadian penyerangan.

Pembunuhan Sadis di Lebak Bulus, Polisi Sita Pisau dan Seprai Berlumuran Darah

Jenazah Henry dimakamkan di Desa Sidokarto, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, DIY pada Kamis, 13 Agustus 2020. Dalam prosesi pemakaman, tampak hadir Ketua KPU, Arief Budiman.

Baca juga: Kisah Staf KPU Yahukimo yang Dibunuh dan Cintanya pada Papua

Motif Anak Habisi Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus Masih Misteri, Polisi Gandeng Pihak Ini

Arief menyampaikan duka mendalam yang dirasakan oleh keluarga besar KPU atas berpulangnya Henry. Arief menyebut Henry merupakan pahlawan demokrasi karena meninggal dunia ketika sedang menjalankan tugasnya.

"Keluarga besar KPU RI menyebutnya sebagai pahlawan demokrasi. Dia (Henry Jovinski) meninggal saat menjalankan tugas untuk kepentingan demokrasi," kata Arief di rumah duka.

Pengacara Cantik Nyambi PSK di Bali, Remaja Brutal Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus

Arief menyampaikan bahwa Henry memiliki banyak cita-cita terkait kehidupan demokrasi di Indonesia dan hingga saat ini belum tercapai. Arief meminta agar cita-cita Henry ini bisa dilanjutkan oleh keluarga besar KPU.

"Dia (Henry) ingin pemilu menjadi baik. Seperti yang banyak dia lihat di negara yang demokrasinya maju. Dia ingin bersama masyarakat Papua membuat demokrasi menjadi lebih baik," kata Arief.

Arief menjabarkan, karena cita-cita tersebut, Henry menjadi ASN di KPU dan mau ditempatkan di Papua. Padahal, Henry semasa hidupnya lebih banyak menghabiskan waktunya di Purwokerto.

"Itulah kenapa dia bersedia tugas jauh. Jadi cita-cita besar almarhum harus kita wujudkan bersama," kata Arief. (ase)

TKP rumah anak bunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak

Detik-Detik Penangkapan Remaja Kasus Pembunuhan di Lebak Bulus: Kejar-Kejaran dengan Sekuriti

Seorang remaja berusia 14 tahun, berinisial MAS, tertangkap setelah melakukan pembunuhan keji terhadap ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69), di Perumahan Taman Bona I

img_title
VIVA.co.id
1 Desember 2024