Jumlah Penduduk RI Capai 268,5 Juta Jiwa, Naik 0,77 Persen

Mendagri Tito Karnavian
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVA – Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) merilis data kependudukan nasional terbaru. Kali ini data kependudukan yang dirilis merupakan data semester I-2020. 

Cowok Ngaku Pusing Kalo Gak Masturbasi, Dokter Boyke: Udah Kebanyakan Pornografi

Dalam satu tahun Dukcapil Kemendagri melakukan dua kali rilis data penduduk berdasarkan amanat Undang Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (UU Adminduk).

“Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri yang dimaksud dalam UU Adminduk dapat digunakan sebagai basis data bagi perencanaan pembangunan, alokasi anggaran, pembangunan demokrasi, penegakan hukum dan pencegahan kriminal,” kata Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, melalui keterangan tertulis, Kamis 13 Agustus 2020.

Gus Ipul Targetkan Kemiskinan Ekstrem Turun Jadi Nol Persen Selama 2 Tahun

Berdasarkan Data Kependudukan Semester I Tahun 2020, jumlah total penduduk Indonesia per 30 Juni sebanyak 268.583.016 jiwa. Terdiri atas 135.821.768 penduduk laki-laki atau naik sebesar 0,71 persen dibanding tahun lalu (134.858.411 jiwa).

Baca juga: Pagi Ini, Gunung Sinabung Erupsi Dua Kali

Polisi Syariat Razia Pria Pakai Celana Pendek di Banda Aceh

Dan 132.761.248 penduduk perempuan atau naik 0,82 persen dibanding tahun lalu (131.676.425 jiwa). Terdapat total kenaikan jumlah penduduk sebesar 0,77 persen tahun ini.

Dari semester I-2014 sampai dengan semester I-2020, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan.

“Namun, berdasarkan jenis kelamin, persentase kenaikan per tahun penduduk perempuan lebih besar daripada kenaikan jumlah laki-laki. Kenaikan jumlah penduduk rata-rata per tahun sebesar 0,88 persen,” ujar Dirjen Dukcapil, Zudan Arif Fakrulloh.

Jumlah penduduk paling sedikit

Adapun provinsi yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit adalah Provinsi Kalimantan Utara dengan 663.696 jiwa. Sementara itu, jumlah penduduk yang paling banyak adalah Provinsi Jawa Barat, yakni 46.092.205 jiwa.

Untuk kabupaten atau kota yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit adalah Kabupaten Tana Tidung dengan jumlah 24.243 jiwa. Selanjutnya, jumlah penduduk yang paling banyak adalah Kabupaten Bogor dengan jumlah 4.790.247 jiwa.

Dari 34 provinsi, terdapat empat provinsi yang memiliki jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada laki-laki, yaitu Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang jumlah penduduk perempuannya lebih tinggi 39.584 jiwa daripada laki-laki. 

Menyusul berturut-turut Provinsi Nusa Tenggara Barat yang jumlah penduduk perempuannya lebih tinggi 4.632 jiwa ketimbang laki-laki; Provinsi Sulawesi Selatan penduduk perempuannya lebih tinggi 58.663 jiwa dibanding laki-laki, dan Provinsi Jawa Timur dengan penduduk perempuannya lebih tinggi 31.531 jiwa daripada laki-laki.

Pada tingkat kabupaten, kota, dari 514 kabupaten, kota terdapat 96 kabupaten, kota yang memiliki jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada laki-laki. 

Adapun kabupaten dengan jumlah perempuan tertinggi dibandingkan laki-laki adalah Kabupaten Sumenep yang jumlah penduduk perempuannya lebih tinggi 34,032 jiwa daripada laki-laki.

“Dari 34 provinsi, terdapat 30 provinsi yang memiliki jumlah penduduk laki-laki paling banyak ketimbang perempuan,” tutur Dirjen Zudan. 

Provinsi dengan jumlah laki-laki tertinggi dibandingkan dengan perempuan adalah Provinsi Jawa Barat yang jumlah penduduk laki-laki lebih tinggi 658.379 jiwa dibanding perempuan. 

Pada tingkat kabupaten, kota, dari 514 kabupaten, kota terdapat 418 kabupaten, kota yang memiliki jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada laki-laki.

“Untuk daerah setingkat kabupaten dengan jumlah laki-laki tertinggi dibandingkan perempuan adalah Kabupaten Bogor yang jumlah penduduk laki-laki lebih tinggi 120.709 jiwa ketimbang perempuan,” ungkapnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya