Sadis, Staf KPU Yahukimo Ditikam di Punggung dan Leher Pakai Sangkur
- VIVA.co.id/Aman Hasibuan
VIVA – Jenazah staf KPU Daerah Kabupaten Yahukimo, Papua, Henry Jovinski (24), diterbangkan ke Banyumas, Jawa Tengah. Henry jadi korban pembunuhan oleh orang tak dikenal saat menjalankan tugas supervisi proses pencocokan dan penelitian (coklit)
Sejumlah anggota KPU Papua sejak Selasa pagi tadi berdatangan di Bandara Sentani untuk melihat jenazah Henry. Para anggota KPU ini tampak menggunakan pakaian hitam dan membawa spanduk bertuliskan turut berduka cita atas meninggalnya koleganya tersebut.
Jenazah almarhum diterbangkan dari Yahukimo sekitar pukul pukul 10.00 WIT dengan menggunakan pesawat Smart Air. Sementara, di Bandara Sentani tiba pukul 11.20 WIT.
Baca Juga: KPU Berduka, Staf KPUD Yahukimo Dibunuh Saat Bertugas
Setelah tiba di Bandara Sentani, jenazah langsung dibawa ke Masjid Aqksa Sentani untuk dimandikan sebelum dibawa ke Karantina Kesehatan Bandara.
Selanjutnya, jenazah Henry diterbangkan dari Bandara Sentani menggunakan penerbangan Garuda Indonesia menuju kampung halaman di Kelurahan Kedungmalang, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.
Anggota KPU Provinsi Papua, Jhon Letsoin, menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya Henry. Tewasnya Henry membuat pihak KPU terkejut.
Ia menuturkan, almarhum baru dilantik pada Juni 2020 lalu sebagai ASN di KPU Yahukimo. “Beliau belum ada setahun bekerja jadi staf KPU, ya baru dilantik di pusat,” ujarnya.
Letsoin berharap agar aparat kepolisian mengusut pelaku pembunuhan ini. Segera tangkap pelaku, proses hukum sesuai dengan perbuatannya.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, pembunuhan Henry terjadi di Jembatan Brasa Kecil (Kali Teh) Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.
Menurut dia, pembunuhan terjadi sekitar pukul 14.00 WIT. Salah seorang saksi, Kenang Mohi (35), diketahui bersama korban dari arah Kantor KPU menuju rumahnya di Jalan Gunung tepatnya di sekitar Kali Teh. Saat itu, korban yang ingin mengantar obat dengan menggunakan sepeda motor dibonceng oleh saksi.
Namun, setelah melintas jalan gunung, keduanya diadang oleh seorang pria berambut gimbal dengan busana celana loreng. Pria itu memegang dua pisau sangkur.
Saat itu, pria menanyakan asal keduanya. Korban pun kemudian menjawab orang Indonesia sambil menyertakan identitas KTP.
"Setelah KTP diterima, pelaku menuju ke arah belakang korban dan langsung menusuk bagian punggung korban. Saat itu juga saksi berlari meninggalkan sepeda motor sambil teriak minta tolong," ujarnya.
Kemudian, langsung datang teman pelaku dari arah kali jembatan sambil memegang satu buah sangkur. Pria itu juga menusuk korban di bagian leher. "Selanjutnya para pelaku melarikan diri,” kata Kamal.
Terkait itu, barang bukti yang diamankan yakni satu unit sepeda motor Yamaha Soul GT nomor polisi DD 5298 DI. Satu lembar baju kaus lengan panjang berwarna hitam. Pada lengan baju sebelah kanan terdapat lambang bendera Merah Putih dan di lengan sebelah kiri.
Usai kejadian, pihak aparat langsung bergerak dengan memeriksa saksi-saksi hingga mengamankan barang bukti. Kasus tersebut kini dalam penanganan Polres Yahukimo.
Kamal menambahkan, saat ini personel gabungan masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Untuk jenazah korban disemayamkan di Masjid Raya Dekai (ase)