Gunung Sinabung Erupsi, Sempat Terjadi 49 Kali Gempa

Erupsi Gunung Sinabung dari angkasa
Sumber :

VIVA – Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG), Kasbani mengungkapkan, erupsi Gunung Sinabung, di wilayah Karo Sumatera Utara mencapai hingga lima ribu meter di atas puncak.

Gunung Karangetang Siaga Level III, Masyarakat Diimbau Menjauh

"Erupsi magmatik Gunung Sinabung sejak akhir 2013 hingga saat ini mempunyai karakter tinggi kolom erupsi 500 meter sampai dengan 10.000 meter di atas puncak," kata Kasbani kepada VIVA di Jakarta, Rabu, 12 Agustus 2020.

Ia menuturkan, erupsi itu diakibatkan adanya tekanan dari gas-gas dari magma di bawah kawah puncak Gunung Sinabung tersebut.

 Gunung Semeru Meletus 2 Kali pada Pagi Ini

"Besarnya erupsi, tinggi kolom erupsi bergantung volume gas, volume magma itu sendiri, yang diindikasikan oleh kemunculan sejumlah gempa-gempa vulkanik dalam (VA)," katanya.

Baca juga: Vaksin COVID-19 Sinovac China Belum Kantongi Sertifikasi Halal MUI

Semeru Erupsi Setinggi 500 Meter, Masyarakat Diingatkan Bahaya Lontaran Batu Pijar

Dia mengungkapkan, dua hari lalu sempat terekam 21 kali gempa vulkanik dalam (VA), dan  24 jam kemudian terjadi erupsi dengan tinggi 2.000 meter. Selasa malam sampai dengan dini hari  tadi (dalam kurun 12 jam) telah muncul 49 kali gempa VA (dengan energi gempa cukup besar). 

“Hari ini pukul 10.00 pagi terjadi erupsi dengan tinggi 5.000 m di atas puncak. Secara umum aktivitas vulkanik G. Sinabung belum stabil,” katanya.

Saat ini Gunung Sinabung berada pada Status Level III (Siaga). Untuk itu, masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

"Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik," katanya.

Kemudian, warga juga diminta untuk mengamankan sarana air bersih, serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya