Influencer Ini Menyesal Sempat Ngotot Tak Percaya Ada Virus Corona

Amarizal Nurul Abdi.
Sumber :
  • tvOne.

VIVA – Mantan pasien Virus Corona atau COVID-19 dan juga influencer Amarizal Nurul Abdi mengaku pernah sempat tidak percaya dengan adanya virus tersebut. Dia bahkan enggan mematuhi protokol kesehatan karena merasa ribet.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Sampai kemudian dia merasakan badan demam. Namun, hingga berobat ke klinik di Pasuruan, Amarizal tetap enggan memakai masker. Setelah berobat dia juga sempat pulang kembali ke rumah.

Dia mengatakan, tak lama kemudian, kondisi badannya justru tidak kunjung membaik. Selain suhu tubuhnya tinggi, Amarizal juga batuk-batuk dan sesak napas. Obat yang dibawanya dari klinik juga tidak banyak membantu.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Baca juga: Vladimir Putin Ungkap Reaksi Putrinya Setelah Disuntik Vaksin Corona

"Kondisinya saya batuk-batuk, kenapa ini aku ini. Kemudian minum obat, kok tetap panasnya. Panasnya itu sampai saya linglung," kata Amarizal dalam program Indonesia Lawyers Club, tvOne, Selasa 11 Agustus 2020.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Amarizal pun kemudian di bawa ke RSUD di Kabupaten Pasuruan. Rapid test dilakukan dan hasilnya reaktif. Setelah itu, hasil swab test-nya juga diketahui positif Covid-19. Amarizal kemudian dibawa ke ruang isolasi.

Meskipun tubuhnya kepayahan, sudah diinfus dan dipakai oksigen tambahan, Amarizal masih tidak percaya dirinya terkena COVID-19. Hal itu karena hasil tes yang menyatakan dirinya positif hanya disampaikan melalui lisan saja.

Setelah ngotot dan membuat keributan, tim dokter kemudian membolehkan dirinya melihat langsung hasil swab positif tersebut. Hanya saja hasil itu hanya boleh dilihat tetapi tidak boleh dipegang. Hal itu demi mencegah penularan karena hasil tes swab tersebut masih akan dipegang-pegang oleh tim kesehatan yang lain.

"Boleh liat hasilnya, tapi saya enggak boleh pegang, jadi ditaruh plastik," ungkap Amarizal.

Setelah paham dan menjalani pengobatan selama sekitar 7 hari, barulah kondisi Amarizal semakin membaik. Selang oksigen yang biasa dipakai pun bisa dilepas kembali.

"Lewat masa drop 7 hari, saya baru bisa napas. Yang paling sakit itu batuknya, seperti diguncang. Keluar dahak campur darah. Aku merasakan sendiri, jadi enggak bisa dibilang (COVID-19) itu enggak ada," kata dia.

Setelah merasakan sendiri bagaimana penyakit Covid-19, Amarizal merasa menyesal sempat tidak percaya adanya penyakit ini. Dia pun mengajak yang lain untuk mematuhi protokol kesehatan.

"Ya nyesel banget," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya