Fahri: Jokowi Gemari Kritik Saya, Yang di Belakangnya Harus Kuat

Fahri Hamzah bersama Presiden Jokowi.
Sumber :
  • Repro Instagram

VIVA – Wakil Ketua DPR periode 2014-2019 Fahri Hamzah mengatakan, kritik bagi pemerintah dan Presiden RI harus tetap dibiarkan. Termasuk selama menjabat, ia selalu melayangkan kritik-kritik tajam terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

MKGR Sebut Belum Ada Tanda-tanda Jokowi-Gibran Bergabung

Namun tak jarang, keduanya bertemu dalam momen sesama pimpinan lembaga negara. Fahri mengaku, Presiden Jokowi sangat menikmati kritik-kritik pedas yang dilayangkannya selama ini. Hanya memang, ada orang-orang di belakang Presiden yang menurut Fahri justru sangat lemah. Padahal Presiden sendiri sangat kuat menghadapi kritik itu.

"Pak Jokowi itu berkali-kali saya bertemu itu dia menyatakan terbuka bahwa dia menggemari kritik-kritik yang saya ajukan tapi kita punya tim yang kadang-kadang ada orang-orangnya yang enggak sekuat Pak Jokowi yang mendengar kritik, itu koreksi buat mereka juga," kata Fahri dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Jakarta, Selasa, 11 Agustus 2020.

Respons Projo soal Isu Jokowi-Gibran Gabung Golkar

Baca juga: Logo HUT RI Ke-75 Diributkan Mirip Salib, Ini Kata Aa Gym

Pernyataan ini muncul terkait pertanyaan, apakah Fahri akan tetap kritis terhadap pemerintah setelah mendapatkan Bintang Mahaputra Nararya dari Presiden Jokowi, dalam beberapa waktu ke depan.

Projo Bantah Isu Jokowi Bertemu Sultan HB X buat Jadi Mediator Pertemuan dengan Megawati

Menurut Fahri, menjadi pelajaran bagi semua pihak bahwa setiap kritik harusnya bisa ditanggapi tanpa harus melakukan pelaporan ke polisi. Apalagi pihak-pihak yang mengaku berada di belakang Jokowi. "Kalau Presidennya tidak anti kritik yang lainnya juga harus menyesuaikan," kata Waketum Partai Gelora itu.

Karena, menurut dia, jika kritik dibungkam maka ini akan berbahaya bagi masyarakat. Dewan juga harus bisa menjadi oposisi bagi pemerintah, agar fungsi kontrolnya tetap berjalan. Fahri mengatakan, apa yang dia kritik selama ini adalah untuk menjaga negara. Presiden Jokowi menurutnya, memahami itu sehingga dia menikmati kritik-kritik tanpa harus baper (bawa perasaan).

"Sikap Presiden terhadap kritik mungkin jauh lebih baik dari pejabat yang terlalu baper terhadap kritik," katanya.

Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi

Polemik Pagar Laut Diyakini Tak Ada Kaitannya dengan Jokowi, Ini Alasannya

Belakangan ini ramai dikaitkan nama Presiden ke 7 RI Joko Widodo dengan munculnya Pagar Laut di Tangerang dan Bekasi.

img_title
VIVA.co.id
22 Januari 2025