Penjelasan BMKG soal Awan Tsunami di Meulaboh Aceh Barat

Fenomena awan hitam berbentuk menyerupai gelombang tsunami sempat membuat khawatir warga di Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya, Aceh.
Sumber :
  • IST

VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan fenomena awan hitam berbentuk gelombang tsunami yang muncul pada Senin pagi, 10 Agustus 2020 di Kota Meulaboh, Aceh Barat.

Peringatan BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 17-23 Desember 2024

Deputi Bidang Meteorologi, BMKG, Guswanto, mengatakan secara ilmiah dalam dunia meteorologi, fenomena awan tersebut dinamakan dengan awan Arcus. Fitur awan Arcus dapat ditemukan di antara jenis awan
Cumulonimbus dan Cumulus.

Baca: Geger Awan Hitam seperti Gelombang Tsunami di Aceh, Begini Kata Ahli

Dishub Jakarta Siapkan 10 Kapal untuk Kirim Pangan ke Kepulauan Seribu

Awan Arcus merupakan awan yang lazim terjadi meskipun frekuensi kejadiannya jarang terjadi. Awan tersebut memiliki tinggi dasar awan yang rendah serta formasi pembentukannya horizontal memanjang seolah-olah seperti gelombang.

"Fenomena awan Arcus terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer di sepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat serta lembap, sehingga membentuk tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizontal memanjang," kata Guswanto dalam keterangan tertulis, Selasa, 11 Agustus 2020.

BMKG Modifikasi Cuaca di Titik Rawan Bencana dan Jalur Mudik

Menurutnya, kondisi tersebut dapat terjadi salah satunya karena adanya fenomena angin laut dalam skala yang luas, mendorong massa udara ke arah daratan. Fenomena awan Arcus ini dapat menimbulkan angin kencang dan hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir di sekitar wilayah pertumbuhan awan.

"Keberadaan awan ini murni merupakan fenomena pembentukan awan yang terjadi akibat adanya kondisi dinamika atmosfer dan tidak ada kaitannya dengan potensi gempa/tsunami maupun hal-hal mistis. Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi kondisi cuaca buruk dan dapat selalu meng-update informasi cuaca dari BMKG," ungkapnya.

Sebelumnya, lini massa Twitter dikejutkan dengan fenomena awan hitam yang berbentuk gelombang tsunami di Aceh. Fenomena awan hitam berbentuk gelombang tsunami ini diketahui muncul sejak Senin pagi, 10 Agustus 2020 di Kota Meulaboh, Aceh Barat.

Fenomena awan tsunami tersebut sempat diunggah oleh salah satu netizen @masawep beberapa jam yang lalu.

"Mohon doanya Kota Meulaboh baik2 saja. Pemandangan awan pagi ini di atas kota Meulaboh, Aceh Barat," tulisnya melalui akun Twitter. Unggahan itu telah dilihat lebih dari 65 ribu kali dan di-retweet lebih dari 1.800 kali.

Sontak, unggahan itu juga menuai banyak komentar dari netizen. Tidak sedikit dari netizen yang khawatir dengan penampakan awan hitam yang berbentuk seperti gelombang tsunami tersebut.

"Biasanya awan begini pertanda akan ada Badai....kita doakan semoga Allah swt jauhkan badai dari Nanggroe Aceh Darussalam," komentar netizen. (ase)

Helikopter BMKG mendarat darurat di Maros, Sulsel

Diterjang Cuaca Buruk, Helikopter BMKG Mendarat Darurat di Maros

Helikopter mendarat di Lapangan Kassi Kebo Maros Baru, sekitar pada Selasa, 17 Desember 2024, sore sekitar pukul 15.30 Wita.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024