Efek Erupsi Sinabung, Lebih 900 Hektare Lahan Pertanian di Karo Rusak

Erupsi Gunung Sinabung
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Dampak erupsi Gunung Sinabung membuat lahan pertanian di Kabupaten Karo mengalami rusak parah. Tercatat, sekitar 900 hektare lahan pertanian milik warga rusak, karena tertutup abu vulkanik.

Semeru Erupsi Setinggi 500 Meter, Masyarakat Diingatkan Bahaya Lontaran Batu Pijar

Ratusan lahan pertanian itu tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Lima kecamatan di Kabupaten Karo itu yakni Kecamatan Merdeka, Naman Teran, Berastagi, Dolat Rayat, dan Simpang Empat. 

Pun, jumlah itu kemungkinan akan terus bertambah dengan aktivitas gunung berapi tersebut terus mengeluarkan abu vulkanik.

Kapolri: Ada 1.437 Pengungsi Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

"Yang terdampak itu sampai saat ini ada sekira lebih dari 900 hektare. Paling parah Kecamatan Naman Teran," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Metehsa Purba kepada wartawan, Senin, 10 Agustus 2020.

Baca Juga: Erupsi Gunung Sinabung, Awan Jadi Mendung dan Abu Bertebaran di Jalan

6 Desa Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Akan Direlokasi, Ini Alasannya

Dia menjelaskan, lahan pertanian itu rusak dengan tanaman didominasi oleh sayur-mayur, buah-buahan, dan lainnya. Menurutnya, bencana alam ini sangat berpotensi membuat para petani gagal panen.

"Yang jelas produktivitasnya menurun karena kerusakannya sampai 85 persen," sebutnya.

Gunung Sinabung kembali erupsi dengan menunjukkan aktivitasnya menyemburkan abu vulkanik setinggi 5.000 meter, Senin pagi, 10 Agustus 2020. Sebelumnya, erupsi juga terjadi pada Sabtu, 8 Agustus 2020 sekitar pukul 02.58 WIB dengan keluaran abu vulkanik setinggi 2.000 meter di atas puncak.

Pun, Kepala Pos Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung Badan Geologi dan PVMBG, Armen Putra, mengatakan, erupsi pada Senin hari ini terpantau mengeluarkan kolom abu yang berwarna cokelat gelap dan mengarah timur dan tenggara.

"Untuk warga yang terdampak abu vulkanik letusan Sinabung, kami imbau agar melindungi diri dengan menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar rumah," tutur Armen.

Kata dia, saat ini, Gunung Sinabung berada pada status level III atau siaga. Dengan status itu, masyarakat termasuk wisatawan pengunjung diimbau agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi. 

Kemudian, lokasi di dalam radius radial 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 kilometer untuk sektor selatan-timur dan 4 kilometer untuk sektor timur-utara.

"Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik," ujar Armen. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya