Ingin Ikuti Prosesi Upacara HUT ke-75 RI di Istana, Begini Caranya
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA – Sekretariat Presiden membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi mengikuti Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, 17 Agustus mendatang.
Bukan secara fisik ke Istana, tapi undangan melalui konferensi video atau virtual bagi masyarakat yang berminat menyaksikan upacara kenegaraan tersebut. Sebanyak 17.845 kuota undangan telah disediakan.
Sebagaimana siaran pers dari Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden, Yayat Hidayat, peringatan secara daring ini dimaksudkan sebagai upaya mematuhi protokol kesehatan dan mengantisipasi penyebaran COVID-19.
"Setelah melakukan pendaftaran, pendaftar akan menerima notifikasi melalui pesan WhatsApp dan surel sebagai tanda bahwa permohonan undangan telah diterima," ujar Yayat, Senin 10 Agustus 2020.
Baca juga: Istana Minta Jangan Ada Spanduk HUT Kemerdekaan RI Bergambar Jokowi
Yayat mengatakan, akses pendaftaran dapat dilihat terlebih dahulu di laman https://pandangistana.setneg.go.id. Laman tersebut sudah mulai diakses pada pukul 17.00 Waktu Indonesia Barat.
"Para pendaftar yang mengikuti jalannya upacara secara daring tersebut juga akan memperoleh sertifikat elektronik yang dikirimkan melalui surel selepas mengikuti upacara tersebut," ujarnya.
Untuk mendapat undangan resmi nantinya, Yayat mengatakan, pihak Istana atau Sekretariat Presiden bakal mengirim pesan WhatsApp atau surat elektronik secara pribadi. Adapun, informasi mengenai undangan akan disampaikan ketentuan untuk mengikuti jalannya Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia serta Upacara Penurunan Bendera Sang Merah Putih di Istana Merdeka secara langsung melalui konferensi video.
Pihak Istana menegaskan, setiap pendaftar hanya akan memperoleh satu tautan undangan konferensi video. (art)
Prabowo-PM Lawrence Wong Prihatin dengan Kondisi Palestina dan Lebanon
Presiden Prabowo Subianto menyoroti soal isu Timur Tengah, termasuk Myanmar saat betemu dengan Perdana Menteri (PM) Singapura, Lawrence Wong di Istana Merdeka, Jakarta pa
