Mahasiswa Ternate yang di-DO karena Dukung HAM Papua Gugat Rektor
- abc
Empat mahasiswa Universitas Khairun di Pulau Ternate, Provinsi Maluku Utara sedang menggugat agar mereka diperbolehkan kembali menjadi mahasiswa, setelah dipecat karena ikut terlibat dalam unjuk rasa soal Papua.
Mahasiswa Dipecat Demo Papua Empat mahasiswa Universitas Khairun di Ternate diberhentikan alias drop out (DO) karena ikut demo Papua di tahun 2019. Mereka sekarang menggugat Rektor di PTUN di Ambon atas pemecatan tersebut. Seorang di antaranya juga dikenai tuduhan makar oleh polisi Ternate.
Keempat mahasiswa tersebut yakni Fahrul Abdullah W Bone, Fahyudi Kabir, Ikra S Alkatiri dan Arbi M.Nur ikut ambil bagian dalam unjuk rasa tanggal 2 Desember bersama sekitar 50 orang lainnya tentang pelanggaran HAM di Papua.
Dalam unjuk rasa tersebut, mereka mendesak pemerintah Indonesia untuk melepaskan tahanan politik Papua dan memberikan hak kepada warga Papua untuk menentukan nasibnya sendiri.
Polisi kemudian mendatangi lokasi unjuk rasa, di luar kampus Universitas Muhammadiyah di Ternate, sebelum akhirnya membubarkan aksi.
Polisi juga menahan 10 orang termasuk empat orang mahasiswa dari Universitas Khairan dan seorang Universitas Muhammadiyah yakni Asri Abukhair.
Mahasiswa tersebut kemudian dibebaskan keesokan harinya setelah ditahan selama 27 jam.