Khofifah Tak Terima jika Cuma Kematian akibat COVID-19 yang Disorot
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Provinsi Jawa Timur masih menjadi provinsi dengan jumlah tertinggi kasus positif Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 selama empat hari terakhir. Angka kematian karena virus tersebut juga tertinggi secara nasional. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengakui itu. Namun, ia juga meminta semua pihak melihat tingkat kesembuhan yang banyak di Jatim, tertinggi di antara provinsi-provinsi lainnya.
“Sampean juga harus melihat bahwa kasus Jatim, kan, tertinggi, tapi kesembuhannya juga sangat tinggi. Kemudian (angka) kematian juga tinggi,” kata Khofifah kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis, 6 Agustus 2020.
Usaha para tenaga kesehatan dalam menangani pasien COVID-19 di Jatim, kata Khofifah, sungguh sangat luar biasa sehingga banyak yang sembuh. Itu mestinya disorot juga dan dihargai. “Luar biasa, lho, sampean lihat kesembuhan di provinsi A berapa, provinsi B berapa, provinsi C berapa, dan di Jawa Timur berapa. Tolong itu juga dilihat sebagai bagian dari layanan para nakes, rumah sakit, dan relawan yang sangat luar biasa,” ujarnya.
Baca: Kepala Bappeda Jawa Timur Meninggal karena COVID-19
Mengacu pada data COVID-19 Jatim per 5 Agustus, jumlah kasus positif COVID-19 di Jatim sebanyak 23.829. Dari jumlah itu, pasien yang sudah sembuh sebanyak 16.267, pasien yang meninggal dunia sebanyak 1.799 orang, dan yang masih dirawat sebanyak 5.763 orang.
“Kenapa sampean tidak lihat kesembuhannya, kok, bisa sembuh segitu gede-nya. boleh enggak saya bilang begitu, kok, bisa sembuh sampai 16 ribu lebih. Ambillah, Jawa Barat berapa (kasus positifnya), Jawa Tengah berapa, kalau kita (Jatim) sebanyak itu [kasus positifnya], akhir Juni lalu sudah sembuh semua. Jadi, tolong juga dilihat bagaimana suksesnya nakes kita,” ujarnya.
Khofifah menegaskan, angka kesembuhan di Jatim selama sebelas hari terakhir di atas rata-rata provinsi lain secara nasional. “Jumlah [kesembuhan di Jatim] di atas rata-rata nasional ini sebelas hari berturut-turut. Kesembuhan kita di atas rata-rata. Jadi, sebaiknya kita positive thinking bahwa kita sedang melakukan proses untuk menurunkan kematian itu sudah satu paket,” katanya.