Keluarga Sitinjak dan Silaban Tinggal di Kandang Ayam di NTT, Sedih

Dua keluarga di Kupang tinggal di kandang ayam
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Dua keluarga miskin di Kelurahan Belo, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, terpaksa tinggal di bekas gudang pakan dan kandang ayam lantaran tak punya biaya untuk menyewa sebuah rumah.

Polri Lakukan Kegiatan Pemulihan Trauma ke Anak-anak Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Keluarga Dalton Sitinjak dan keluarga Maranatha Silaban telah tinggal di bekas kandang ayam tersebut sejak delapan tahun yang lalu. Kondisi tempat tinggal mereka pun sangat memprihatinkan, yang hanya ditutupi dengan seng dan papan beralaskan tanah.

Dalton tinggal bersama istri dan seorang anak di bekas kandang seluas 4 kali 6 meter tersebut. Bahkan tidak ada sekat antarruang. Menurut Dalton, awalnya dirinya berusaha membuka warung makan. Namun karena kurang banyak pembeli, warung makannya justru gulung tikar alias merugi.

2 Arahan Gibran saat Tinjau Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

"Dahulu gudang pakan karena enggak ada tempat langsung kami bersihkan untuk tempat tinggal. Ini dahulu bibit ayam jatuh harga dan banyak juga yang mati karena sakit sehingga pemilik modal enggak mau lagi ulang untuk kedua kali," kata Dalton dalam wawancara dengan tvOne, Kamis, 6 Agustus 2020.

"Jadi karena sudah tidak ada lagi bantuan untuk peternakan ini, kami juga enggak punya uang akhirnya kami bertahan di sini," imbuhnya.

GMKI Kritik Perubahan Status Cagar Alam Mutis Timau NTT: Berpotensi Ciptakan Konflik Sosial

Meski demikian, dia dan keluarga mensyukuri masih ada yang mau memberi tempat tinggal meskipun kondisinya tak layak huni. Selain itu meski kandang ayam yang ia tinggali berada di wilayah perkotaan, kondisi mereka selalu luput dari perhatian pemerintah setempat. (ase)

Baca juga: Mobil Mewah Terbakar Ludes di Kebayoran Baru, Pemilik Teriak-teriak

Penampakan Sekolah Reyot Seperti Kandang Hewan di Manggarai Timur.

Tragis, Penampakan Sekolah Reyot Seperti Kandang Hewan di Manggarai Timur

Dibangun 19 tahun silam, sekolah ini hanyalah bangunan semi permanen. Kerangka atap dan dindingnya berbahan bambu. Dari dulu sampai sekarang masih berlantai tanah.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024