Siswa di Malang Belajar di Kantor Kelurahan demi Internet Gratis
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Pada masa pandemi COVID-19, proses belajar-mengajar di sejumlah daerah, termasuk Kota Malang, dilakukan secara daring (online). Para siswa dan guru tidak bertatap muka di sekolah, sebaliknya mereka harus memiliki peranti mulai dari ponsel, laptop hingga jaringan internet.
Di kantor Kelurahan Bandulan, Kota Malang, setiap Senin hingga Jumat, siswa yang bermukim di wilayah ini belajar secara daring dengan memanfaatkan fasilitas internet secara gratis yang dipancarkan melalui Wifi. Mereka dibolehkan berselancar di dunia maya secara gratis demi mengerjakan tugas sekolah.
"Tugasnya jadi cepat selesai karena pakai internet. Saya mengerjakan tugas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)," kata Diah Ayu Tri Lestari, seorang siswa SDN 04 Bandulan, ketika ditemui wartawan pada Rabu, 5 Agustus 2020.
Baca: Ayah di Garut Nekat Mencuri HP demi Anak Sekolah Online
Meski belajar daring secara bersama, aparat kelurahan tidak lupa menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Setiap meja disediakan satu botol hand sanitizer dan para siswa wajib menjaga jarak. Tentu mereka siswa yang memanfaatkan Wifi gratis wajib bermasker.
Lurah Bandulan, Dian Sonyalia Caturrina, mengatakan bahwa ide menyulap kantor kelurahan menjadi tempat belajar daring bersama karena ada keluhan dari warganya yang keberatan membeli kuota internet. Kantor kelurahan akhirnya menjadi tempat belajar siswa yang berdomisili di Bandulan.
"Ada warga yang menyampaikan, kalau ia berniat menjual barangnya untuk beli kuota internet. Dari situlah kami berdiskusi dan membuat ini. Jam operasionalnya menyesuaikan jam buka kantor sampai pukul 16.00 WIB. Kapasitasnya maksimal sepuluh orang dan diberi waktu maksimal dua jam. Jadi, gantian dengan lainnya," ujar Dian.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, kebijakan Kelurahan Bandulan menjadi contoh bagi kelurahan lain di Kota Malang. Dia berharap 56 kelurahan lainnya di Kota Malang segera melakukan inovasi agar menjadi tempat belajar para siswa yang membutuhkan jaringan internet selama sekolah daring.
"Bisa dicontoh oleh kelurahan lain untuk memfasilitasi warganya yang kesulitan mendapatkan kuota internet. Karena kalau saya lihat, selain mereka tidak punya kuota, mereka senang belajar di sini karena ketemu banyak teman," tutur Sutiaji. (art)