Dua Kendaraan Operasional TNI Rusak Akibat Ledakan di Beirut

Ledakan Besar terjadi di Beirut, Lebanon.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Komandan Pusat Misi Pasukan Perdamaian TNI (PMPP), Mayjen TNI Victor H Simatupang, memastikan pasukan Garuda Indonesia yang bergabung dengan Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) dalam kondisi aman dari ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut, Lebanon, kemarin.

Balas Dendam, Hizbullah Tembakan Ratusan Rudal ke Wilayah Israel

“Kondisi satgas dalam keadaan aman,” ujar Victor, saat dihubungi, Rabu, 5 Agustus 2020.

Victor mengungkapkan saat ledakan KRI Hasanuddin yang tergabung dalam Maritim Task Force (MTF) UNFIL di bawah bendera PBB sedang tidak bersandar di pelabuhan Lebanon. Namun ia mendapat laporan sementara dua kendaraan milik TNI yang bertugas mengalami kerusakan akibat ledakan.

Lebanon dan Hizbullah Setujui Usulan AS Terkait Gencatan Senjata dengan Israel

“KRI Hasanuddin sedang sandar di Mersin, Turki. Hanya kemungkinan untuk kerugian, dua unit kendaraan operasional yang sedang diparkirkan di Pelabuhan Beirut,” ungkapnya.

Baca juga: Ada 2.750 Ton Amonium Nitrat di Lokasi Ledakan Beirut Lebanon

Hizbullah Akui Tewasnya Kepala Hubungan Media dalam Pemboman Israel di Beirut

Saat ini ada 1,234 personel TNI yang bertugas di Lebanon. Mereka tergabung dalan Kontingen Garuda (Konga) XXIII-N/United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL).

Sebelumnya, ledakan dahsyat terjadi di Beirut, Lebanon. Sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang tersimpan dalam gudang pelabuhan diduga menjadi sumber ledakan dahsyat yang terjadi, Selasa, 4 Agustus 2020.

Pemerintah Lebanon saat ini sedang menyelidiki penyebab ledakan tersebut. Dalam peristiwa ini, sedikitnya 78 orang dikabarkan meninggal dunia dan ribuan orang lainnya mengalami luka. Satu Warga Negara Indonesia (WNI) dikabarkan mengalami luka dan saat ini dalam kondisi stabil. (ase)

Ilustrasi bayi

Miris Lebih 200 Anak di Lebanon Tewas Akibat Serangan Brutal Israel

Konflik berkepanjangan di Timur Tengah kembali memakan korban jiwa yang mengejutkan. Hal itu diakibatkan adanya konflik Israel dengan Hizbullah di Lebanon.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024