Tidak Lolos CPNS, Massa di Mappi Papua Rusak Kantor Bupati dan BKD
- VIVAnews/Aman Hasibuan
VIVA – Ratusan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kabupaten Mappi, Papua, yang tidak lolos seleksi CPNS marah. Mereka meluapkan kemarahannya itu dengan merusak kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat dan gedung DPRD pada, Selasa 4 Agustus 2020.
Setelah merusak kedua gedung tersebut, kemudian massa massa melakukan aksi long march menuju kantor Bupati dan melakukan pengerusakan.
“Ada sekitar 700 massa mendatangi kantor BKD untuk melihat hasil pengumuman CPNS formasi 2018, namun karena merasa tidak puas dengan hasil tersebut, massa melakukan pengerusakan terhadap kantor BKD, DPRD kemudian massa melakukan aksi long march menuju kantor Bupati dan melakukan pengerusakan,” kata Kabid Humas Polda Papua. Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal, di Jayapura.
Baca juga: Gubernur Sulawesi Selatan Tak Izinkan Bulukumba Buka Sekolah
Kamal menjelaskan, adanya aksi pengrusakan tersebut, massa langsung ditemuai oleh Bupati Mappi, Kristosimus Yohanes Agawemu dan Ketua DPRD. Massa kemudian diberi penjelasan tentang hasil pengumuman CPNS Formasi 2018.
Adapun tuntutan massa yakni, hasil pengumuman kelulusan dibatalkan dan massa minta formasi kelulusan CPNS semua anak asli Mappi. Usai mendapatkan pengarahan dari Bupati dan Ketua DPR massa membubarkan diri.
Menurut Kamal, pertemuan massa dengan Bupati Kabupaten Mappi, Kapolres dan beberapah tokoh agama tersebut dilaksanakan agar semua pihak mendapat penjelasan formasi CPNS di Kabupaten Mappi. Dengan begitu, diharapkan tidak terjadi lagi aksi serupa.
“Saat ini, situasi di Mappi aman dan kondusif, personil gabungan terus melakukan patroli dan himbauan kepada masyarakat unutk bersama-sama menjaga Kamtibmas,” jelas Kamal.
Lanjut dia, pasca kejadian pelemparan perkantoran situasi di Kabupaten Mappi khususnya di Kota Keppi saat ini telah berangsur kondusif. Dimana personil TNI-Polri masih melakukan pengamanan dengan melakukan patroli di tempat-tempat yang dianggap rawan terjadinya aksi yang sama.
“Mari kita sebagai warga yang baik bersama-sama menjaga situasi kamtibmas di Kabupaten Mappi aman dan Kondusif, jika ada perbedaan pandangan dan pendapat duduk bersama, dan jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang sengaja dibuat oleh kelompok atau menginginkan Mappi tidak kondusif atau adanya orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.
Kemudian permasalahan tersebut sepenuhnya diserahkan ke pemerintah daerah. Agar apa yang menjadi aspirasi oleh massa dapat diselesaikan dengan baik tanpa adanya aksi seperti yang terjadi hari ini.
Kamal menambahkan, ada informasi yang tidak jelas sempat beredar bahwa massa melakukan penganiayaan terhadap Bupati Mappi dan pembakaran kantor bupati dan itu tidak benar. Dalam kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun korban luka-luka baik dari pihak aparat pemerintah, Polri ataupun massa. (ren)