Pakar Epidemiologi: Zona Hijau COVID-19 Surabaya seperti Semangka
- VIVAnews/Nur Faishal
VIVA – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma mengklaim bahwa kota yang dipimpinnya sudah berubah jadi zona hijau Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19. Klaim Risma mengacu pada tingkat penularan atau rate of transmission (Rt) yang menurun dan diumumkan Kementerian Kesehatan, namun cuma hitungan satu hari.
Hal itu dikemukakan pakar epidemiologi Universitas Airlangga Surabaya, Windhu Purnomo. "Saya tahu (Risma mengklaim Surabaya zona hijau COVID-19) dasarnya memang dari Rt (Rate of Transmission) yang dikeluarkan dari Kemenkes, tapi itu cuma sehari. Rt kalau belum 14 hari berturut-turut, ya, belum (termasuk zona hijau)," katanya dikonfirmasi wartawan, Selasa, 4 Agustus 2020.
Baca juga: Rapid Test, 9 Pegawai PN Surabaya Reaktif Usai Mudik Idul Adha
Windhu menjelaskan, tingkat penularan COVID-19 di Kota Surabaya saat ini masih naik turun. Terkadang angka tingkat prnularan COVID-19 berada di atas angka 1 dan beberapa kali di bawah angka 1. Padahal, menurut dia, satu daerah baru bisa dikategorikan berubah jadi zona hijau apabila tingkat penularannya di bawah angka satu berturut-turut selama 14 hari.
Karena klaim sepihak Risma itu, Windhu menyindir zona hijau di Kota Surabaya adalah hijau semangka. "Hijaunya di kulit tapi sesungguhnya dalamnya merah. Itu nanti malah menyesatkan, masyarakat akan keluyuran dan justru berbahaya," ujarnya.
Windhu menyayangkan Risma terlalu terburu-buru mengklaim Surabaya masuk ke dalam zona hijau. Ia juga mengingatkan tingginya angka tingkat kematian (fatality rate) akibat COVID-19 di Surabaya. Bahkan, dua kali dari angka nasional. "Surabaya (fatality rate) masih tinggi, 8,9 persen, padahal nasional kurang 4,5 persen. Sedangkan WHO targetnya 2 persen. Jadi tingkat keamanan Surabaya masih jauh," katanya.
Risma kembali memantik kontroversi setelah mengklaim bahwa Kota Kota Surabaya sudah masuk zona hijau. Ia menyampaikan itu kala menggelar video conference (vidcon) dengan para pedagang, serta perwakilan masyarakat yang tinggal di wilayah Kecamatan Gunung Anyar, Sabtu, 1 Agustus 2020.
Dalam kesempatan itu, Risma mengatakan bahwa kondisi Surabaya sudah lebih baik dari sebelumnya. Hal itu diungkapkan Risma berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahwa wilayah Surabaya tingkat penularannya sudah menurun, dengan kesembuhan yang kian meningkat. Risma bahkan tak ragu menyebut Surabaya sebagai zona hijau COVID-19. (lis)