Cegah COVID-19, Kaca Pembatas Kini Dipasang di Antara Jokowi dan Tamu
- Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
VIVA – Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta makin memperketat pemberlakukan protokol kesehatan. Tidak sekadar kewajiban dites COVID-19 sebelum memasuki kawasan atau bertemu Presiden Joko Widodo. Kini, di ruang oval tempat Presiden menerima tamu, dipasang kaca pembatas.
Beberapa tamu Kepala Negara sebelummya, diketahui sempat positif COVID-19. Seperti Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo sehari setelah bertemu Presiden Jokowi. Lalu terbaru, Gubernur Kepulauan Riau Isdianto yang positif setelah dilantik oleh Presiden beberapa waktu lalu.
Menurut Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, kegiatan di Istana tetap berjalan seperti biasa dengan pemeriksaan kesehatan bagi tamu-tamu yang berkunjung atau bertemu Presiden Jokowi.
Baca juga:Â Jokowi: Masyarakat Makin Khawatir Soal Penularan Corona
"Kami di Sekretariat Presiden tetap melakukan pengetatan protokol kesehatan walaupun yang lalu sampai hari ini kami sudah melakukan secara ketat protokol kesehatan," kata Heru, seperti dalam siaran pers Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Senin, 3 Agustus 2020.
Heru menyampaikan, setiap tamu yang datang diwajibkan mengikuti tes seka atau swab. Begitu juga para tamu atau pejabat yang bertemu di kompleks tempat Kepala Negara beraktivitas sehari-hari. Tes akan dilakukan berkali-kali untuk memastikan kondisi kesehatan para tamu tersebut. "Walaupun sudah dilakukan swab, pada hari H kami akan lakukan rapid test," ujarnya.
Heru menyampaikan, protokol kesehatan juga diterapkan pada sarana dan prasarana di lingkungan Istana. Misalnya, dengan menjaga jarak antarkursi, serta antara kursi tamu dengan kursi Presiden sejauh kurang lebih 2 sampai 2,5 meter. Bahkan protokol tambahannya adalah dengan pembatas kaca arkilik, untuk membatasi secara fisik antara Presiden Jokowi dengan para tamu atau pejabat negara.
"Di meja oval yang akan menerima tamu-tamu yang diundang oleh Bapak Presiden, kami siapkan pembatas. Pembatas itu artinya kaca akrilik sehingga Bapak Presiden walaupun berhadapan tetap ada batas," ujarnya.
Pihak Istana sempat menyampaikan keterangan setelah Achmad Purnomo diketahui positif. Hasil swab Presiden Jokowi negatif. Sementara untuk Isdianto, Heru mengatakan, kalau kasus positif setelah dia dilantik. Saat sebelum dilantik, swab terhadap Isdianto adalah negatif.
Di samping itu, Heru menjelaskan, ruangan-ruangan di lingkungan Istana juga secara rutin dibuka jendelanya sehingga sirkulasi udara lancar dan tetap segar. "Selain itu, tetap menggunakan masker, tetap cuci tangan, dan tetap masuk ke tabung disinfektan sehingga semuanya terjamin protokol kesehatan di Istana," katanya. (lis)