Kasus Sex Fetish, Unair Terima 15 Laporan Diduga Korban

Kampus Unair
Sumber :
  • Iwan Heriyanto | Surabaya Post

VIVA – Universitas Airlangga membentuk Help Center guna mencari siapa saja korban dari salah satu mahasiswa nya yang diduga terlibat dalam kasus pelecehan akibat orientasi seksual menyimpang, yakni sex fetish. Hingga Sabtu kemarin, belasan laporan pun telah masuk.

Dokter Boyke Ungkap Ada Pria Punya Festish Aneh, Bergairah Saat Lihat Biawak

Ketua Tim Help Center Universitas Airlangga Liestianingsih Dwi Dayanti mengungkapkan, pelapor tersebut sebagian besar diperkirakan adalah pria. Mereka pun mengakui tidak telah dihubungi melalui media sosial, oleh mahasiswa di ramai disebut Gilang itu. 

"Kami tidak bisa sebut korban, karena pelapor ini satu orang bisa saja dua nomor, itu yang sedang kami verifikasi. Jadi laporan yang masuk 15 pelapor," ujar Liestianingsih ketika diwawancarai tvOne, dikutip Minggu 2 Agustus 2020.

Cabut Pembekuan BEM FISIP Unair, Dekan: Mereka Sepakat Tak Lagi Kritik dengan Diksi Kasar

Baca juga: Unair Ancam Pecat Mahasiswa yang Diduga Terlibat Sex Fetish

Hingga saat ini, dia mengatakan, Mahasiswa semester 10 tersebut belum bisa dihubungi. Unair pun berharap segera mendapatkan pengakuan dari sang mahasiswa itu, sehingga bisa mendapatkan cerita utuh bukan hanya dari para pelapor.

Kronologi BEM Fisip Unair Dibekukan Usai Pasang Karangan Bunga Prabowo-Gibran

"Sampai saat ini belum bisa kontak karena handphone dimatikan," tambahnya. 

Lebih lanjut dia mengatakan, praktik mahasiswa G ini dilaporkan terjadi sejak 2018 lalu. Para pelapor pun diketahui adalah para junior di kampus.

"Sepertinya, modusnya mahasiswa baru yang jadi sasaran karena G ini. Adik-adik kelas ini punya teman baru yang senior," tambahnya.

Seperti diketahui, Fetisisme (fetishism) ialah sebuah hasrat seksual terhadap suatu bagian tubuh atau benda. Penderitanya akan terangsang jika melihat, mendengar, merasa, atau berkhayal dengan benda atau bagian tubuh tertentu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya