Jalan Senyap Gus Im Adik Gus Dur Besarkan Generasi Muda NU

Gus Im, adik kandung Gus Dur Meninggal Dunia
Sumber :
  • Twitter Nahdlatul Ulama (NU)

VIVA – Adik kandung Presiden Keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Hasyim Wahid alias Gus Im, meninggal dunia saat dirawat di RS Mayapada, Jakarta, pada Sabtu Subuh, 1 Agustus 2020. Ia meninggal karena penyakit gagal ginjal. 

Gus Salam Bilang MLB NU Rencananya Bakal Digelar di Surabaya

Jenazah Gus Im akan dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Gus Im adalah anak termuda dari enam bersaudara dari pasangan suami-istri Wahid Hasyim-Solichah. Ayahnya adalah Menteri Agama RI pertama, putra dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Hasyim Asy’ari.

Ratusan Kiyai NU Beri Dukungan ke Paslon Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jawa Tengah

Baca Juga: Kenang Gus Im, Anies: Salah Satu Motor Gerakan Muda NU 

Begitu pula ibundanya, Solichah, merupakan putri dari pendiri NU yang juga pengasuh Pesantren Denanyar, Bisri Syansuri.

Paslon Wahono-Nurul Kader NU, Ketua PCNU Bojonegoro: Harus Kita Kawal Kemenangannya

Tidak seperti kakaknya, Gus Dur, Salahuddin Wahid alias Gus Sholah, Gus Im tak begitu terdengar di telinga masyarakat. Kiprah dan perannya semasa hidup nyaris tak terpublikasi sehingga namanya tak populer. 

“Semasa hidup beliau tidak begitu mau dipublikasi,” kata Pengasuh Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Abdussalam Shohib alias Gus Salam dihubungi VIVA.

Kendati begitu, bukan berarti Gus Im tidak berperan besar bagi perkembangan NU, bahkan juga bangsa Indonesia. Gus Salam menyebut jalan pengabdian yang dilakoni Gus Im dengan istilah anti mainstream (jalan di luar arus utama). 

“Beliau itu sering memberikan wejangan, pengarahan, bahkan memfasilitasi generasi muda NU,” ujarnya.

Lain di mata masyarakat umum, Gus Im justru tak asing bagi generasi dan kader muda NU. Ia juga jadi rujukan insan pergerakan. 

“Beliau banyak bergerak di bidang pergerakan. Semua teman-teman yang aktif di pergerakan mengakui jasa dan sentuhan beliau. Beliau kalau sama anak muda itu sangat telaten, ngopeni dan melindungi,” katanya.

Bahkan, kader muda potensial yang secara finansial tidak mampu biasanya dibantu oleh Gus Im secara ekonomi untuk menempuh pendidikan, baik di dalam maupun luar negeri. 

“Sementara beliau sendiri itu orangnya sangat sederhana. Karena itu kami yang muda-muda di NU sangat kehilangan beliau,” ujar Gus Salam.

Wakil Ketua NU Jatim itu mengatakan, setelah disemayamkan di Ciganjur, jenazah Gus Im diberangkatkan ke Jombang, Jawa Timur, sekira pukul sebelas siang. Diperkirakan, jenazah dan rombongan tiba di Pesantren Denanyar Jombang pada pukul tujuh malam nanti. 

Liang lahat untuk jenazah Gus Im disiapkan di samping makam Gus Wahid Aziz Bisri. “Gus Wahid Aziz ini sepupunya (almarhum Gus Im),” kata Gus Salam.

Gus Im meninggal usai dirawat di RS Mayapada akibat gangguan ginjal pada Sabtu subuh tadi. Rencananya, almarhum akan dimakamkan malam ini di Kompleks Pemakaman Pesantren Denanyar, Jombang. 

“Jenazah berangkat dari Ciganjur ke Jombang lewat jalur darat,” kata pengasuh Pesantren Denanyar, Abdussalam Shohib alias Gus Salam, dihubungi VIVA.

 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya