Penopang Ekonomi Pasca COVID-19, Dana PEN UMKM Sudah Cair Rp27 Triliun

Penyaluran KUR ke UMKM.
Sumber :

VIVA – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mencatat penyerapan anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah mencapai 22,57 persen.

Semangat UMKM, Semangat Angkringan 66

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengatakan hingga hari ini, Kamis 30 Juli 2020, besaran penyerapan anggaran tersebut senilai Rp27,86 triliun dari dana yang disiapkan Rp123,46 triliun.

"Per 30 Juli 2020, dana tersebut sudah terserap 22,57 persen atau sebesar Rp27,86 triliun," kata Teten dalam webinar Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Kamis 30 Juli 2020.

Analisis Motivasi Konsumen UMKM Superdecor.id untuk Strategi Pemasaran

Dia kembali menekankan, UMKM merupakan sektor yang paling terpukul oleh dampak pandemi COVID-19. Berdasarkan survei terhadap 202 pelaku usaha roti, biskuit, kue, jajanan pasar, mie, pancake dan pastry di Surabaya dan Jakarta, 94 persennya terdampak oleh COVID-19.

Meski begitu, dia mengaku optimistis UMKM dapat menjadi garda paling depan dalam pencapaian pilar ekonomi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Terutama dengan penciptaan lapangan kerja, penciptaan kondisi kerja yang layak, inovasi bisnis, adaptasi dan mitigasi dampak negatif ekonomi, sosial dan lingkungan pada operasi bisnis untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Ketua IBCSD Sihol Aritonang menambahkan, untuk mendorong kinerja UMKM di tengah masa ini juga diperlukan dukungan dari sektor industri menengah atas. Mereka dapat memberikan dukungan teknologi, inovasi dan investasi kepada UMKM.

“Sebagai contoh, salah satu anggota kami Grup APRIL memberdayakan komunitas lokal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelatihan keterampilan pertanian berkelanjutan dan modern kepada petani-petani desa dalam program One Village One Commodity (OVOC)," katanya.

Diketahui, Grup APRIL bekerjasama dengan komunitas desa untuk memilih produk yang sesuai untuk menjadi
spesialisasi wilayahnya, kemudian memberikan pelatihan tentang metode pertanian modern.

Selain Grup APRIL, PT HM Sampoerna Tbk telah membangun pusat pelatihan kewirausahaan seluas 27 hektar bernama ’Sampoerna Entrepreneurship Training Center’ (SETC) yang berlokasi di Pandaan, Jawa Timur. 

SETC terbuka bagi masyarakat umum serta pelaku-pelaku UMKM dan menyediakan dukungan berupa pelatihan tanpa dipungut biaya, akses ke pasar serta pemanfaatan teknologi.

Sejak didirikan pada tahun 2007, SETC telah melatih lebih dari 65.000 orang dan dikunjungi lebih dari 110.000 orang. Kemudian, PT L’Oreal Indonesia juga membantu salon-salon binaan untuk kembali berbisnis di tengah normal baru ini. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya