Kantor PDIP Diserang Bom Molotov, Hasto: Satyam Eva Jayate

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kanan)
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut aksi pelemparan bom molotov di kantor PDIP, Bogor Jawa Barat merupakan tindakan pengecut dan bermotif ideologis. PDIP partai yang tidak pernah takut dan tunduk pada aksi teror. 

Danpuspom Sebut 45 Prajurit TNI Diperiksa Terkait Penyerangan Warga di Deli Serdang

"PDI Perjuangan mengecam keras aksi pelemparan 3 (tiga) bom molotov di sekretariat PAC Megamendung dan Cileungsi, Kabupaten Bogor. PDI Perjuangan menentang berbagai bentuk teror. Pelemparan bom molotov adalah tindakan pengecut, dan memiliki motif ideologis," kata Hasto dalam keterangannya diterima VIVA, Rabu 29 Juli 2020.

Lanjut Hasto, serangan ke kantor PAC tersebut adalah serangan atas demokrasi yakni serangan terhadap kemanusiaan dan serangan atas tatanan kehidupan masyarakat yang mendambakan hidup tenteram. PDI Perjuangan, kata Hasto, sangat kokoh di dalam memegang teguh Pancasila, UUD NRI tahun 1945, NKRI dan kebhinekaan Indonesia. 

Budi Gunawan Pastikan 33 Oknum TNI Penganiaya Kakek hingga Tewas Diproses hukum

"Karena itulah terhadap aksi teror tersebut, tidak akan pernah menyurutkan semangat juang kami. Terlebih atas penghormatan masyarakat Indonesia yang menempatkan PDI Perjuangan sebagai Partai Nasionalis Soekarnois. PDI Perjuangan partai grass roots, tidak kenal mundur dan takut," katanya. 

Hasto menjelaskan, keteguhan sikap Partai di dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara telah teruji. PDI Perjuangan memiliki akar sejarah kuat dengan PNI yang telah berjuang jauh sebelum republik ini berdiri. Partai juga selalu menjawab tantangan sejarah dan merumuskan jawaban sesuai amanat penderitaan rakyat. 

33 Oknum TNI Diduga Terlibat Penyerangan yang Tewaskan Kakek di Deli Serdang

"Untuk itu seluruh kekuatan grass roots partai agar tetap tenang, terus bekerja keras dan membantu rakyat di dalam ikut menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat, tanpa kecuali," kata dia.

Hasto menambahkan, tindakan teror tidak boleh dibiarkan terjadi. Indonesia adalah negara hukum. Di sisi lain kata dia, bangsa Indonesia memiliki falsafah hidup yakni Pancasila. Di mana masyarakatnya hidup rukun, penuh toleransi dan mendambakan keharmonisan hidup. Oleh karena itu kata Hasto, mereka yang telah mengganggu ketenteraman masyarakat harus ditindak, dan hukum tidak boleh kalah dengan berbagai bentuk aksi teror yang anti ketuhanan dan antikemanusiaan tersebut.

"PDI Perjuangan menginstruksikan seluruh simpatisan, anggota dan kader partai untuk tetap tenang, terus rapatkan barisan dan memegang teguh nilai Satyam Eva Jayate bahwa kebenaranlah yang akan menang," lanjut dia. (ren)

Baca juga: Kapolres Akhirnya Benarkan Tangkap Artis FTV VS, Vernita Syabilla?
 

Ilustrasi penangkapan teroris.

Pakar: Indonesia Masih Belum Aman dari Ancaman Terorisme

Pakar menyebut Indonesia masih belum aman dari ancaman terorisme meski sejak 2023 hingga saat ini tak ada serangan teroris secara terbuka

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024