Cuaca di Bromo Capai 3 Derajat Celcius, Muncul Embun Es
- Istimewa TNBTS
VIVA – Suhu ekstrem terjadi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Pantauan petugas Balai Besar TNBTS, suhu di Gunung Bromo mencapai 3 derajat celcius, terhitung sejak Minggu, 26 Juli 2020.
"Cuaca Bromo sangat dingin, informasi teman-teman Cemorolawang sempat menyentuh minus 3 derajat celcius. Sejak 26 Juli 2020," kata Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas pada Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Syarif Hidayat, Rabu, 29 Juli 2020.
Cuaca ekstrem terjadi hampir setiap tahun di kawasan Gunung Bromo. Biasanya memasuki cuaca ekstrem, diiringi dengan munculnya embun upas atau embun frost. Embun menyerupai es ini terpantau sudah muncul di daerah Cemorolawang.
"Fenomena upas belum begitu terlihat tapi tanda-tanda awalnya sudah mengarah kemungkinan akan muncul upas. Upas biasanya selama kemarau dimungkinkan terjadi karena suhu di kemarau lumayan ekstrem," ujar Syarif.
Baca juga: Artis Berinisial VS Ditangkap terkait Prostitusi Online di Lampung
Biasanya memasuki cuaca ekstrem dengan kemunculan frost Gunung Bromo banyak dibanjiri oleh wisatawan. Namun, karena masih dalam suasana Pandemi COVID-19, fenomena alam tahunan ini tidak bisa di nikmati wisatawan. Karena wisata Gunung Bromo masih ditutup.
"Kunjungan wisatawan masih tutup. Tunggu aja ya mas informasinya," tutur Syarif.
Puncak kemunculan embun upas di Gunung Bromo diprediksi akan terjadi pada Agustus 2020 mendatang. Saat itu ekuator jauh dari garis edar matahari, tekanan udara di Bumi belahan selatan lebih tinggi daripada di Bumi belahan utara.
Hal ini, membuat pola sirkulasi angin bertiup dari selatan (Australia) ke utara (Asia). Angin ini biasa disebut angin muson timuran. Bila suhu mencapai 0 derajat celcius di malam hari, embun upas akan bisa dinikmati pada pagi hari. Tidak hanya muncul di dedaunan namun embun upas juga muncul di lautan pasir Gunung Bromo. (ren)