Bio Farma Klaim Vaksin COVID-19 Sinovac Tidak Ada Efek Samping

Ilustrasi vaksin virus corona
Sumber :

VIVA – Penelitian vaksin COVID-19 Sinovac dari Tiongkok yang dilakukan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bio Farma Kota Bandung, Jawa Barat tengah memasuki tahap sterilisasi menjelang uji klinis fase tiga atau uji coba terhadap relawan. Bahkan, vaksin ini diyakini tidak mempunyai efek samping.

Bio Farma Raih Kontrak Ekspor Vaksin Rp 1,4 Triliun, Erick Thohir Dorong Produksi

"Sebelum dilakukam uji klinis tahap tiga, dilakukan dulu uji laboratorium sekarang posisi saat ini sedang dilakukan uji lab terkait sterilitasnya dan lain sebagainya," ujar Head of Corporate Communication Bio Farma, Iwan Setiawan, Selasa 28 Juli 2020.

Iwan menerangkan, rencananya penelitian uji coba terhadap relawan dilaksanakan Agustus. "Untuk uji klinisnya akan kita lakukan Agustus jadi posisi sekarang masih ada di lab Bio Farma untuk uji mikro," ujarnya.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Iwan menambahkan, penelitian pada tahap ini pihaknya berupaya memastikan tingkat efektivitas kinerja virus meningkatkan kualitas pertahanan tubuh dari paparan virus Corona atau COVID-19.

Baca juga: COVID-19 Tembus 100 Ribu Kasus, Anggota DPR: Pemerintah Kehabisan Akal

Legislator PKS Geram Korupsi di Indofarma: BUMN Kesehatan Malah Bikin Negara 'Sakit'

"Untuk melihat efektifnya vaksin itu apakah mempunyai daya anti body protektif tidak terhadap orang. Jadi untuk efek samping dan lain sebagainya sudah terlewati," katanya.

Sebelumnya, Bio Farma mempersiapkan uji klinis tahap 3 untuk penanganan virus corona atau COVID-19 dengan menerima vaksin dari Sinovac Tiongkok sebanyak 2,400 unit vaksin. Rencananya, uji klinis tahap 3 ini akan dimulai pada Agustus 2020.

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menjelaskan, uji klinis vaksin COVID-19 direncanakan berlangsung selama enam bulan hingga 2021 dengan target 250 juta dosis.

“Apabila uji klinis vaksin Covid-19 tahap 3 lancar maka Bio Farma akan memproduksinya pada Q1 2021 mendatang, dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis”, ujar Honesti dalam keterangan resminya, Senin, 20 Juli 2020.

Honesti menambahkan, alasan pemilihan Sinovac sebagai mitra adalah platform vaksin / metode pembuatan vaksin yang digunakan oleh Sinovac, sama dengan kompetensi yang dimiliki oleh Bio Farma saat ini. Dengan metode inaktivasi tersebut, Bio Farma sudah memiliki pengalaman dalam pembuatan vaksin seperti vaksin Pertusis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya