Lewat HT, Cara Belajar Murid di Sumbawa yang Tidak Terkoneksi Internet
- dok. pixabay
VIVA – Pandemi COVID-19 saat ini memaksa sistem belajar menggunakan cara online. Pembelajaran dengan cara virtual melalui aplikasi webinar.
Tapi cara itu hanya untuk murid dan guru di daerah yang berlimpah jaringan internet. Namun, tidak semua daerah di Tanah Air, bisa mendapatkan jaringan internet itu.
Salah satunya di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Para siswa dan guru, harus berkreasi menggunakan cara lain agar sistem belajar tetap berjalan walau tidak tatap muka, dan tanpa jaringan internet.
Para murid dan guru di SD Satu Atap, SD dan SMP Punik, Kecamatan Batu Dulang, Kabupaten Sumbawa, di antaranya ada yang tidak bisa menggunakan jaringan internet untuk belajar dari rumah. Selain kendala bagi orangtua untuk menyediakan handphone android yang dirasa terlalu membebani.
Untuk mengatasi keterbatasan itu, maka yang digunakan adalah memasang jaringan sederhana handie talkie atau HT. Sebagai kerja sama antara Radio Antar Penduduk Indonesia atau RAPI dan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumbawa. Jaringan dipasang di sekolah satu atap ini.
Baca juga: Menteri Edhy Duga Illegal Fishing Terafiliasi dengan Pencucian Uang
Setelah jaringan terpasang, sebagian guru ditugaskan berkeliling ke rumah-rumah murid untuk membawa radio HT. Sebagian warga yang mampu, membeli sendiri HT untuk anak-anaknya ini.
Cara belajar menggunakan HT ini, ternyata cukup efektif. Lantaran antara guru dan murid bisa terjadi komunikasi dua arah. Walau pertama kali menggunakan metode ini, ternyata murid dan guru terlihat menikmati berkomunikasi dalam proses belajar menggunakan cara ini. Pembelajaran pun berlangsung lancar.
Anak-anak murid terlihat sangat jelas mendengarkan tugas dari guru mereka. Seperti salah satu murid bernama Akbar. Setelah lama tidak belajar, ia terlihat senang dan bahagia bisa kembali belajar walau melalui HT seperti ini. Sebab, selain tidak ada jaringan internet, orangtuanya juga tidak mampu membeli gadget untuknya.
Meski cara belajar melalui HT menjadi solusi, tetapi Akbar tetap berharap pandemi COVID-19 ini segera berakhir. Dia tetap ingin sekolah tatap muka seperti biasa dan bisa kembali bersua dengan teman-temannya.
Kepala Dinas Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, H.Syaril, mengatakan bahwa sistem belajar dengan HT ini adalah salah satu inovasi yang sangat membantu pihaknya. Belajar dengan HT di wilayah terpencil tanpa sinyal internet, sangat efektif dan efisien, murah serta terjangkau.
Dia mengatakan, para guru terbantu dengan model pembelajaran ini. Hal ini akan menjadi contoh dan acuan untuk sekolah-sekolah lainnya di daerah terpencil di Kabupaten Sumbawa, yang masih banyak tidak mendapatkan sinyal internet. (art)
Laporan: Irwansyah/tvOne, Sumbawa, NTB.